Journey of LOVE/ Part 3 [Time for My Revenge]

Author: Han Hyomi

Length: Chaptered

Genre: Romance

Main Cast: Bae Suji/ Suzy Miss A

Supported Casts:

– Lee Junho/ Junho 2PM

-Cho Kyuhyun/ Kyuhun Super Junior

– Park Sanghyun/ Thunder MBLAQ

– Other KPOP Idol

Cast milik semua pihak yang berwenang, author hanya berhak atas ide cerita dan story line

 

*Bae Suzy POV*

 

Waktu terus berputar. Hari demi hari berlalu seakan berlari, musimpun silih berganti mulai dari musim dingin yang membekukan tulang hingga musim panas yang menyengat membakar bumi. Atau musim semi yang menyenangkan, berubah menjadi musim gugur yang memilukan saat bunga-bunga cherry berjatuhan. Semua terus berubah. Dan akupun mulai berubah.

Aku mulai menyadari satu hal – tak ada yang abadi di dunia ini. Seperti Taemin ataupun Minho. Lee Taemin telah lama mengakhiri hubungannya dengan Sulli saat namja cantik itu memutuskan untuk lebih memilih mengejar mimpinya sebagai dancer profesional di Amerika. Atau Minho, yang lebih memilih meninggalkanku untuk bersama Jung Krystal – belakangan aku mengetahui dari Sulli, bahwa Krystal telah hamil 4 minggu saat dulu ia menemuiku. Bayi itu anak Minho.

Sakit hati? tentu saja! Tapi apa yang bisa aku lakukan? Meskipun seminggu setelah kejadian itu Minho datang untuk menjelaskan bahwa itu semua hanyalah kecelakaan, ketidak sengajaan. Dan tetap hanya ada aku dihatinya, ia juga memintaku untuk tetap menunggunya karena segera setelah bayi itu lahir ia akan menceraikan Krystal dan kembali padaku. Cih! yang benar saja? Meskipun aku sangat mencintainya, tapi aku masih punya hati untuk  tidak merampas seorang ayah dan suami. Lagipula cintaku padanya telah mati sejak ia menghianatiku. Kini, setelah tiga tahun berlalu. Akupun ikut berubah, aku tak lagi percaya pada cinta. Cinta, kata itu hanya berlaku bagi gadis belasan tahun yang polos dan lugu.

***

Kutandaskan cairan berwarna biru terang dengan rasa yang menyengat itu dalam sekali teguk. Mataku berputar mengamati ruangan besar yang penuh alunan musik yang menghentak ini.

“lagi?”

Pria berpakaian rapi yang berdiri dibelakang bar dengan tato disekujur lengannya itu melirik kearah gelas kosongku

“ne, Yongbae-sshi” jawabku sambil tersenyum

“Suzy-ahhhh…berapa kali kubilang, panggil aku oppa ne?” ucap pria bernama asli Dong Yongbae itu dengan nada seperti anak-anak yang sedang meminta balon sambil mengedipkan mata plus tersenyum menggoda

“ckckck…ya! Dong Yongbae! beraninya kau menggoda yeojaku eh?” seorang pria lain tiba-tiba datang lalu dengan santai melingkarkan tangannya dipinggangku sambil menatap Yongbae garang

“aishhh…aku hanya memintanya memanggilku oppa, Kyu! dan kau! beraninya kau memanggil namaku eh? aku ini kan lebih tua darimu!”

Kyuhyun, namjaku hanya tertawa mendengar protes dari Yongbae.

Eh namjaku? Ne! namjaku, namjaku yang nomer 2 lebih tepatnya! Tanpa sepengetahuannya aku juga memiliki satu namja lain yang juga menjadi kekasihku. Kalian mungkin heran, apa benar ini Bae Suzy yang pendiam, pemalu dan mudah ditipu? oh maaf tapi Bae Suzy yang itu sudah mati. Ya mati! Suzy yang polos itu sudah mati saat namja idiot  bernama Choi Minho yang dulu pernah dicintainya dengan sepenuh hati meninggalkannya demi yeoja lain.

“kau mau turun kesana babe?” jemari halus Kyuhun menjalar di permukaan kulit pipiku sambil mengedikkan bahunya kelantai dansa yang dipenuhi banyak pasangan yang menari semakin menggila mengikuti hentakan musik yang memekak kan telinga.

“mian oppa, aku sedang tidak mood malam ini”

“oh ayolah…hmm?”

kurasakan jemari Kyuhyun semakin nakal dan mulai membelai permukaan leherku. Ekor mataku menangkap Yongbae yang menatap kami dengan tatapan yadongnya yang membuatku jijik. Dengan sengaja aku menggeser dudukku menjauh dari jemari nakal Kyuhyun.

“Suzy-ah! aisshh sudah kami duga kau pasti disini” suara melengking seorang yeoja yang sudah tidak asing ditelingaku menghentikan gerakan tangan Kyuhyun yang ingin menggapaiku lagi

“oh, Jiyoungie! Sulli-ah!” jawabku ceria sambil melambaikan tangan pada Jiyoung dan Sulli yang berjalan dibelakang Jiyoung

“aigooo…neo chingu jinca neomu yeppo!” Yongbae kembali heboh dibelakang meja bar nya dan melemparkan tatapan genit pada Jiyoung dan sulli yang sayangnya mereka balas dengan dingin. Terdengar suara tawa kecil Kyuhyun disebelahku.

“waeyo? ada apa mencariku?” ucapku sambil sedikit melirik Kyuhyun yang sekarang cemberut pada Jiyoung dan Sulli. Yah sebenarnya mereka bertiga memang sangat tidak akur. Alasannya Karena kedua sahabatku itu tidak menyukai Kyuhyun yang bad boy, dan Kyuhyun pun tidak menyukai mereka, karena mereka seringkali mengganggu kencan kami seperti kali ini. Aku sih tidak ambil pusing dengan ketidak akuran mereka, toh Kyuhyun hanyalah salah satu dari namja pelampiasan rasa dendam ku. Tak lebih! Jahat? kurasa tidak, toh namja memang mahluk yang pantas untuk dipermainkan!

***

“betah sekali kau berlama-lama bersama namja yadong itu Suzy-ah” oceh Jiyoung dibelakang setir mobilnya. Diperjalanan kami dari klub malam milik Yongbae. Meskipun matanya berkonsentrasi menatap jalanan tapi aku hafal benar saat ini ia sedang mendenguskan hidungnya dengan sikap jijik.

“ne, Suzy-ah. Kami khawatir sekali setiap kau berkencan dan menghabiskan waktu bersamanya. Apalagi di klub malam seperti tadi” Sulli menolehkan wajah penuh kekhawatirannya padaku. Ia duduk didepan disamping Jiyoung.

“jangan khawatir chingudeul, aku bisa menjaga diri” kutepuk lembut pipi Sulli berusaha meyakinkannya. Kembali kudengar suara dengusan Jiyoung.

“kami percaya padamu, tapi tidak dengan namja itu!” tandasnya

“ne..gudae…arraseo. Aku akan memutuskannya. Lagipula aku mulai bosan dan risih pada sikapnya” jawabku sambil memasang senyum tipis

“Jeongmalyeo!??” Tanya Jiyoung dan Sulli nyaris bersamaan sambil menolehkan kepalanya padaku

“geuromyeon, Ya! Kang Jiyoung! perhatikan jalanannya! Kau ingin membunuh kita semua?!” seruku mendelik ngeri saat hampir saja mobil kami menabrak trotoar jalan yang hanya dijawab oleh tawa jahil Jiyoung

***

Kutelusuri setiap deret judul buku yang tersusun rapi diraknya itu. “aishh..! dimana buku itu” gerutuku dengan mata yang terus bergerak mengamati. Kalau bukan karena tugas presentasi kelompok, mana mungkin saat ini aku ada disini. Kemudian akhirnya nun dirak teratas buku dengan judul  yang aku cari berada. Dengan berjinjit dan menumpukan sebelah tanganku pada rak, aku berusaha menggapainya. Namun belum sempat jari-jariku sampai, sebuah tangan terulur dan dengan mudahnya mengambil buku yang ingin kuambil. Kesal dan siap melontarkan cacian kupalingkan wajah kearah si tukang serobot. Sebuah wajah yang sangat cute bahkan lebih mirip bayi balik memandangku dengan penuh senyuman – yang mungkin jika aku masih Bae Suzy yang dulu pasti sekarang wajahku telah memanas dan merona.

Tapi sayang sekali, jika tujuan namja bayi itu adalah membuatku terpesona, dia gagal. Aku hanya balas menatapnya tanpa ekspresi.

“kembalikan buku itu, aku yang terlebih dahulu menemukannya.” ujarku dingin. Namja itu hanya tersenyum dan justru mengulurkan tangannya

“namaku Park Sanghyun, tapi kau bisa memanggilku Thunder. Mahasiswa hukum, semester 6. Aku sahabat Jieun, dia meminta bantuanku untuk membantu kelompok kalian dalam mempersiapkan presentasi” tanpa kuminta dan kubalas jabatan tangannya, namja bayi itu sudah mencerocos panjang lebar tentang dirinya. Oh ternyata seorang sunbae dan sahabat Jieun unni, roommate ku. Siapa tadi namanya? oh iya, Thunder. Benar-benar tak cocok dengan wajah bayinya.

Dan aku hanya ber “oohh”ria sambil menatapnya menahan tawa.

“waeyo? apa ada yang lucu? kau Bae Suzy kan? Mahasiswi hukum semester 4, dan tinggal sekamar dengan Lee Jieun di dorm kampus?”

“ahh…ne..eh ani, maksudku tidak ada yang lucu. dan semua yang sunbae katakana itu benar” jawabku tergesa sambil tak lupa melemparkan senyum termanis yang aku bisa.

“lumayan untuk menjadi pengganti Kyuhyun” ucapku dalam hati sambil memandangi wajah memerah si namja bayi yang mulai salah tingkah melihat senyum manisku. Sepertinya si ‘guntur’ cute ini telah terjerat pesonaku…

***

“akhir-akhir ini kau sibuk sekali chagi?”

Tanya Junho oppa sambil menyeka keringat yang menetes didahiku. Maklum saja, sudah lima kali putaran kami mengelilingi lapangan sepak bola di kampus Lee Junho – namja ku yang pertama. Aku sudah berpacaran selama 3 bulan dengannya saat menerima Cho Kyuhyun menjadi namja ku yang ke-2.

“mian oppa, aku sangat sibuk dengan tugas kuliah dan kegiatan klub seni ku”

“ah, arraseo. Kau berhati-hatilah menjaga kesehatanmu, jaga pola makan, cukup istirahat dan berolahraga” ujarnya bak ahli gizi sambil sedikit tersengal disela nafasnya yang memburu sambil berlari kemudian tangan kanannya terjulur kearahku dan mengelus puncak kepalaku dengan lembut.

“hahaha…ne, makanya aku datang kemari untuk berolahraga bersama mu oppa” jawabku sambil sedikit mengerling kearahnya.

Diantara semua namja yang telah aku permainkan pasca putus dengan si pabo Minho, hanya Junho yang benar-benar terlihat tulus dan perduli. Kadang aku merasa bersalah karena telah mempermainkannya. Tapi hatiku yang egois dan membatu membuatku kembali menyakitinya.

“minggu ini aku dan team sepak bola kampusku akan menghadapi pertandingan yang sangat penting, kau datangkan chagiya?” Tanya Junho oppa penuh harap saat kami duduk bersisian disebuah kursi ditepian lapangan sepak bola kampusnya

“minggu ini? ne, oppa. Aku pasti datang” janjiku sambil melemparkan senyuman manis andalanku padanya.

Namun aku tak pernah datang menepati janji itu.

***

“sejak pertama melihat fotomu yang diperlihatkan Jieun aku sudah merasa tertarik padamu”

“jinjayeo?”

“ne, Suzy-ah, jadilah yeoja chingu ku ne?”

Namja berwajah bayi itu terlihat gugup dan berusaha untuk menguasai dirinya sambil kemudian jemarinya menggenggam tangan kananku erat.

“m-mwo?” tanyaku berpura-pura terkejut dan salah tingkah. “hmmm…tidak sia-sia aku mengikuti klub acting” bisikku dalam hati karena sepertinya namja ini termakan oleh wajah bersemuku yang palsu

“ne, jaebal Suzy-ah. Jadilah yeojaku ne?”

“a-arra-arraseo sunbae, mari kita coba” jawabku dengan masih tetap tersipu palsu

“jeongmalyeo?? ahhh…gomawoyeo Suzy-ah!!” serunya nyaris melonjak kegirangan yang membuat semua mata setiap orang yang ada di café menatap kearah kami.

“aishh…tsk..tsk…kalau terus bertingkah memalukan begini kau tidak akan lama menjadi namja chingu-ku Park Sanghyun!” gerutuku jengkel dalam hati sambil menunduk malu meminta maaf pada setiap orang atas keributan yang dibuat Thunder.

*Author POV*

Tanpa Suzy sadari, ponselnya yang sedang berada dalam modus silent dan terletak didasar tas tangan yang ia bawa, terus bergetar dengan nama Lee Junho tertera dilayar.

From: Junho Oppa

Chagiya…neo eoddiseo? Kenapa kau belum datang?Kau jadi datangkan? 5 menit lagi pertandinganku akan di mulai

***

*Bae Suzy POV*

 

“MWO??!! KAU BERPACARAN DENGAN THUN-mmmfffththh…” ku bekap mulut besar Jiyoung dan Sulli sekaligus dengan kesal

“mmmfthhhh….YA!” teriak keduanya bersamaan setelah berhasil lepas dari bekapanku

“aishhh….makanya pelankan suara kalian!” geramku sambil mengamati sekelilingku takut-takut

“wae? kau takut Kyuhyun ataupun Junho oppa mengetahuinya?” cerocos Jiyoung cerewet sambil membesarkan kedua mata bulatnya sementara Sulli hanya menatapku sambil menggelengkan kepalanya.

“kapan kau akan berubah menjadi Suzy yang dulu Suzy-ah?” bisik Sulli namun masih tertangkap jelas ditelingaku. Ada rasa bersalah dalam suaranya. Ya, aku tahu jika Sulli selalu menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi padaku dan Minho, termasuk perubahan sikapku selama ini

“tidak akan Sulli-ah” jawabku enteng, “bukankah sudah berkali-kali aku memberitahukannya pada kalian, bahwa Bae Suzy yang dulu sudah mati.”

Jiyoung dan Sulli terdiam sambil menatapku khawatir.

“kemarin Junho oppa menunggumu Suzy-ah. Dia dan team nya kalah” Jiyoung menatapku lurus kearah mataku. “aku tidak perduli jika kau mempermainkan dan mencampakkan Kyuhyun atau namja lain, tapi tak bisakah kau menghargai Junho oppa?? Dia sangat tulus mencintai dan menyayangimu. Kumohon…”

Tes!

Tes…Tes!!…

Butiran air mata jatuh diwajah mulus Jiyoung, membuatku terperangah menatapnya tanpa mampu berkata apa-apa.

“Jiyoungie….” bisikku akhirnya setelah rasa terkejutku atas sikapnya berangsur hilang.

“mianhae…” dengan kasar Jiyoung menghapus pipinya yang basah kemudian berdiri dari kursinya dan menjauh keluar kelas dengan langkah-langkah panjang.

“Sulli-ah… Jiyoungie….?” tatapanku beralih kearah Sulli yang juga ikut mematung, meminta penjelasan

“lain kali aku akan menjelaskan semuanya padamu Suzy-ah. Tolong absenkan aku dan Jiyoung, mungkin kami tak bisa ikut kuliah hari ini” jawab Sulli tergesa lalu berdiri dan mengejar Jiyoung yang semakin tak terlihat. Aku hanya mampu termangu dikursiku berusaha mencerna dan memahami apa yang baru saja terjadi.

***

“uri heojija. geumanhaja uri” ucapku setengah berteriak berusaha mengimbangi dentuman musik yang memekakkan telinga di klub malam Yongbae. Cho Kyuhyun menatapku tak percaya dengan mata membesar dan mulut sedikit ternganga

“MWO?!! Apa katamu?!?”

“GEUMANHAJA URI!!” ucapku, kali ini benar-benar berteriak. Dengan cepat aku menyambar tas tanganku diatas meja bar dan berjalan keluar tanpa menunggu jawaban Kyuhyun

“YA! YA! BAE SUZY!!” teriak Kyuhyun sambil mengejarku.

Greb!

Didepan klub malam akhirnya tangan kokoh itu berhasil menahanku dan mencengkram pergelangan tanganku erat hingga memerah.

“apa maksudmu eh?” geramnya

“Ya! apa kau sudah tuli Cho Kyuhyun?? aku bilang, aku ingin putus denganmu!” teriakku tak kalah kesal

“waeyo?”

“aku sudah bosan denganmu, sekarang cepat lepaskan tanganmu!” geramku sambil mengibaskan tangannya. Berhasil. Dengan tergesa, kembali aku berjalan menjauhinya

Greb!

Kembali tangan itu mencengkram lenganku, kali ini lebih kuat

“Ya! Apa la – hmmmfttthhh…..!!” belum selesai aku menyelesaikan cacianku, Kyuhyun telah lebih dulu mengunci bibirku dengan bibirnya dan menciumku kasar

“hmmftt…YA!! MWOYA NEONGOYA!?!!” teriak ku setelah berhasil mendorong wajahnya menjauh dan lepas dari bibirku.

“apa kau kira kau bisa mencampakkan ku dengan mudah Bae Suzy?” Kini wajah sinis Kyuhyun balik menatapku dengan seringai yang membuatku takut “andwe, tidak semudah itu babe. Setidaknya aku harus mencicipi tubuhmu dulu sebagai salam perisahan hmm..? Benar tidak?” jemari tangan kiri Kyuhyun mulai bergerak nakal menyusuri wajahku dan semakin turun melewati leherku, dan semakin turun… sementara tangan kanannya masih mencengkram  kedua lenganku erat.

“BRENGSEK KAU CHO KYUHYUN!! SINGKIRKAN TANGANMU!!! TOLONGG!!!”  teriakku dengan air mata yang mulai menetes

“Hahaha…berteriaklah sepuasmu babe, apa kau tidak melihat? tidak ada orang disekitar sini. Sekarang ayo ikut aku!” Dengan kasar Kyuhyun menyeretku kedalam sebuah gang sempit dan buntu. Sia-sia saja perlawanan yang kulakukan karena sama sekali tak berpengaruh bagi namja kurus yang ternyata sangat kuat ini.

“Tuhan…tolong aku…” jeritku dalam hati dengan air mata yang semakin membanjir.

“SINGKIRKAN TANGANMU DARINYA BRENGSEK!!!” sebuah suara menggelegar tiba-tiba terdengar disusul dengan suara pukulan dan jerit kesakitan Kyuhyun. Cengkramannya pada kedua lenganku terlepas.

“SHIT!! SIAPA KAU?!? JANGAN IKUT CAMPUR DENGAN URUSANKU!!”  Teriak Kyuhyun

“Tentu saja aku harus ikut campur! Kau tengah mengganggu yeoja chingu-ku!!” bentak suara itu, samar diantara bias lampu jalanan aku mengenali sosok penyelamatku itu. Lee Junho.

“MWO?! APA KATAMU??!” jerit Kyuhyun semakin meradang “jadi karena namja sialan ini kau memutuskan ku?!?” mata namja itu berkilat penuh amarah menatapku “kau harus membayar ini semua Bae Suzy!” desisnya lagi sambil kembali berusaha menarik tanganku yang berhasil dicegah Junho oppa yang dengan sigap menarikku kebelakang tubuhnya dengan sikap melindungi.

“bukan aku yang merusak hubungan kalian, tapi kau lah yang sudah mengganggu hubungan kami!! Dia sudah lebih dulu menjadi yeoja chingu-ku, mengerti!! jadi sekarang enyahlah!!” bentak Junho oppa. Aku hanya yang semula menunduk ketakutan kini mentapnya dari belakang dengan terkejut, perlahan rasa bersalah yang tak pernah kurasakan sebelumnya mulai menguasaiku. Apakah ini artinya Junho oppa sudah sejak awal mengetahui perbuatanku yang menghianatinya??”

“oppa….mianhae…” bisikku lemah

“gwenchana Suzy-ah…” jawab Junho oppa sambil sedikit menoleh kearahku. Tepat pada saat itu…

“BRENGSEK! Rasakan ini, namja sialan!!” teriak Kyuhyun, entah darimana dan kapan kini tangan kanan Kyuhyun tengah memegang sebuah pisau belati yang diarahkannya tepat kejantung Junho oppa yang tak sempat menghindar.

“OPPAAAAA!!!!!” jeritku sambil menahan tubuh Junho yang terjatuh bermandi darah. Sementara Kyuhyun terbelalak seakan baru menyadari perbuatannya

“Shit!!” umpatnya kemudian berlari meninggalkan kami.

***

“Junho oppa….mianhae…bertahanlah…jaebal…” isakku berulang-ulang sambil memeluk kedua lututku. Tak kuperdulikan dinginnya lantai marmer yang kududuki saat ini.

“Tuhan… tolong selamatkan Junho oppa, aku belum meminta maaf padanya…” bibirku bergetar ketika mengucapkan kata itu.

Dari arah kursi ruang tunggu terdengar isakan tangis Jiyoung yang terdengar begitu menyayat. Aku baru mengetahui dari Sulli, jika selama ini Kang Jiyoung sahabatku. Mencintai Lee Junho, namja yang terus hanya menatapku selama satu tahun ini, meskipun ia mengetahui jika aku tak pernah benar-benar memberikan hatiku padanya dan bahkan mempermainkannya dengan menjalin hubungan dengan namja lain dibelakangnya.

Rasa bersalah semakin mengerogotiku, menyiksaku. Kesadaran merasukiku, aku telah banyak menyakiti hati orang-orang yang dengan tulus menyayangiku selama ini hanya karena dendam pada seorang namja.

Seorang dokter keluar dari ruang ICU tempat Junho oppa tadi dibawa

“siapa yang bernama Bae Suzy?” tanyanya sambil mengedarkan tatapannya kearah kami

“saya dok” ucapku dengan bibir bergetar dan berusaha bangkit dari duduk ku

“Lee Junho-sshi ingin berbicara denganmu, cepatlah masuk”

***

Kupandangi gundukan tanah merah dihadapanku itu. Butiran bening tak kunjung berhenti dari kedua mataku yang sembab

“S-Suzy-ah…hiduplah dengan baik. Temukan namja yang benar-benar kau cintai dan mencintaimu dengan segenap hatinya. Jaebal…berjanjilah padaku…Saranghae Suzy-ah…”

Terngiang pesan terakhir yang dengan susah payah Junho oppa bisikkan padaku. Bahkan diakhir hidupnya dia tetap masih memikirkanku. Betapa bodohnya aku, yang telah menutup mata dan hati untuk namja sebaik dirinya. Kupejamkan mata berusaha menahan deras air mata yang semakin membuat nafasku terasa sesak.

“aku berjanji oppa, aku akan berubah…mianhae…” bisikku parau sambil menatap tempat pembaringannya yang terakhir dengan pilu. Penyesalan memang selalu datang terlambat.

***

[ TBC ]

Author note:

Annyeongg…. woah akhirnya kelar juga part 3 nya *narik nafas lega* Mian ya kalo ujung-ujungnya angst lagi kayak part-part sebelumnya #plakk tapi tenang aja, part berikutnya udah part terakhir, dan saya janji bakalan fluff ^___^

Siapa cast namjanya? kita liat aja nanti 😉

*Mianhae buat istri-istrinya Junho plus Kyuhyun #bowbarengG.O*

Seperti biasa, kalo sudah Read, dimohon Comment dan Like nya xD

LOVE,

Zhi

 

39 pemikiran pada “Journey of LOVE/ Part 3 [Time for My Revenge]

  1. Hiks..koq Suzy unni jdi gtu..kasian bgt Junho oppa 😥
    Kira” Suzy unni ma siapa ya?
    trus gmna hubungan Thunder ma Suzy?
    #penasaran..
    next part jgn lama” ya thor ^_^

  2. daebak!!!!
    cengo pas baca perubahan suzy, ampuun drastis banget, jdi bad girl gitu..
    kyaaaaa~~ itu kyuhyun jahat bangeeett,, gilingan ampe ngebunuh junhoo~
    huweee~ cowok yang tulus suka ama suzy malah meninggal, trus suzy ama siapa? ama thunder kah? lanjutt.. lanjuutt..

  3. Aaaah author Junho ku (?) kenapa dibuat meninggal T_T
    Ironis banget kisah cintanya Suzy. Tapi next part happy ending kan? Yah? Yah? *maksa*
    Cast cowonyaaaaa……. JB/JR kayanya cocok. aslinya mereka bertiga sahabatan kan dr trainee, heheheee.
    Ah tp siapapun itu yg penting cepet yah chingu di publishnya, keep fighting!!!

  4. ini… kenapa sifat suzy sama posternya FFnya beda bgt ??? yg poster cute, tpi wataknya kok ?
    unnniii.. tanggung jawab!!!

    aku bisa merasakan, namja yg sama suzy di ending pasti myungsoo. hahhaha, iya dong, myungzy shipper akut ^o^

  5. @all: gomawo ya commentnya, mian gak bisa balas satu-satu tapi yang jelas makasih banget sudah mau baca+comment di ff ku yang gaje ini. Saranghae reader-deul!! <333

    sekali lagi mian buat yang jadi sedih or gak terima Junho nya meninggal atau gak suka sifat Suzy berubah. tapi seperti yang ak janjiin diatas, next part, alias endingnya bakalan happy end 😉 namjanya siapa? hmmm…yang jelas diantara yang kalian sebutin ada yang benar ^0^

  6. Author sedih bgt sih tp ff ini ngena feelnya
    suzy tobat lah tuh kan nyesel #kayak gw orang bner aja#
    semoga suzy di part selanjutnya bisa nemuin cinta sejatinya #ya elah bhasa gw#
    btw author keep fighting
    #cap cus ke part selanjutnya

Tinggalkan komentar