Instinct of man [part 6]

Title : Instinct of a man
Author : A.Y..P

Cast : Kim Myungsoo (INFINITE)

  • Bae Suzy (MISS A)

Genre : Romance, School-life, comedy
Length : chapter

Annyeong……. cuman mau bilang. DO COMMENT please. and…. MISS A is going has a COMEBACK this november. Katanya Exo, Big bang, A pink juga comeback November, sekarang Miss A berada di urutan GB no.10 cause engga pernah comeback, sedangkan, A pink ada diposisi 5.Tapi tenang, kalo lagunya Miss A kayak Bad Girl Good girl, sebagus kyk gt, pasti lewat A pink DLL. soalnya BGGG itu lagu debut yang langsung jadi song of year 2010 🙂 Lagian, ada si sexy Dancing Queen sama Nation’s first love. Kkap Queen. Jia’s Rocks SAY A!!!!! FIGHTING!!!!!!!

Auhtor’s POV

Ini telah kesekian kalinya ponsel Myungsoo menjerit-jerit meminta yang pemilik untuk menekan layar yang berwarna hijau, tetapi sang pemilik tampak tuli mengacuhkan bunyi bising yang memenuhi kamarnya. Cahaya ponsel itu seketika meredup seiring dengan matinya bunyi bising yang berasal dari ponsel hitam pekat itu.

Myungsoo menghela nafas, jika saja ia bisa menghapus ingatan yang tidak ingin ia ingat maka ia akan menghapus kejadia sepulang sekolah tadi pertama kali. Kenapa segala hal yang berkaitan dengan gadis itu selalu berkeliaran di otaknya? Sungguh, ia tidak ingin memikirkan gadis itu. Bosan, Myungsoo mengulurkan tangannya untuk mengambil ponsel hitam yang ia letakkan di meja kecil dekat dengan ranjangnya.

Na Young, Na Young, Soojung, Soojung, Na Young, Soojung, Soojung, Soojung, Soojung, Soojung, Soojung, SooJung, Na Young, Na Young, Na Young, Suzy.

Kedua matanya melotot begitu melhat nama yang tertara di ponselnya. Sebuah nama yang terdiri dari 4 huruf. Panggilan yang baru saja dari Suzy. Kedua alis Myungsoo bertautan. Kenapa gadis itu menelfonnya? Dengan cepat ia menyentuh layar yang bergambar ponsel berwarna hijau.

Dering pertama, Myungsoo bangkit dari ranjangnya, lalu mengambil gitar kesayangannya.

Dering kedua, Myungsoo berjalan ke arah balkon dan duduk di kursi kaya berwarna coklat. Memangku benda kesayangan.

Dering ketiga, rahang Myungsoo mengras. Kenapa tidak dia angkat?

Myungsoo hendak mematikan sambungannya ketika sebuah suara lembut yang baru ia sadari, ia sangat merindukan suara ini “Yeoboseyo?”

Seulas senyuman tersungging di wajah Myungsoo. “Kenapa kau menelfonku?” ucapnya datar dengan senyuman yang lebar. Sangat lebar.

“Ah.. itu..”

“Apa?”

“Tidak bisakah setuju dengan….. Na Young?” Tanya Suzy takut-takut. Senyuman Myungsoo seketika itu lenyap berganti dengan tatapan tajam.

“Tidak bisa”

“Wae?”

“Karena aku cemburu” balas Myungsoo tanpa ragu. Sedikit pun tidak ada nada ragu diucapan Myungsoo. Hening, Suzy tidak mengeluarkan suara yang terdengar hanya nafas yang tertahan.

“Mengerti?” suara Myungsoo membuat Suzy tersadar dari lamunannya.

“Jangan Berbohong” ucap Suzy pada akhirnya.Well, Myungsoo tidak terkejut dengan ucapan Suzy. Ia tidak pernah berbohong, setiap ucapannya pada Suzy adalah pikirannya yang sebenarnya. Ia tidak bisa menahan mulutnya untuk mengucapkan yang sebenarnya dan ketika ia memuji yeoja lain dengan kata ‘cantik’ atau ‘mengangumkan’ ia benar-benar berbohong. Tapi sekarang semua ucapannya tidak bisa dipercaya terutama bagi Suzy. Ia tahu ia bodoh, ia ingin Suzy percaya pada ucapannya setelah melihatnya berciuman dengan Soojung? Yang benar saja.

Myungsoo menghela nafas dalam-dalam sebelum mengucapkan “Aku tidak berbohong.”

“Keure? Lebih baik kau tidur sepertinya kau mengantuk. Good night” ucap Suzy mengakhiri sambungan telfonnya dengan Myungsoo.

Myungsoo menyandarkan punggung lebarnya pada punggung kusi. Jemarinya mulai memetik senar gitar perlahan. Bagaimana cara untuk membuat seorang yeoja percaya pada ucapannya. Ada yang mempunyai ide?

*****

                Suzy baru saja keluar dari kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Ia belum mengantuk, tetapi jarumjam menunjukkan pukul 11 malam dan ia lebih baik tidur sebentar.

Ponselnya bordering.

“Dimana benda itu?” gumam Suzy sembari berjalan ke arah ranjang merah mudanya, setelah menemukkannya ia mengambil posisi ditepi renjang. “Kim Myungsoo?” gumamnya, lalu berdehem. “Yeoboseyo?”

Kedua mata Suzy mengerjap beberapa kali menunggu jawaban dari Myungsoo. Lelaki itu masih di sana,kan? “Kenapa kau menelfonku?” suara datar Myungsoo membuat dahi Suzy menyergit. Suzy menjauhkan ponsel dari telingganya dan ditatapnya benda itu sejenak. “Benar-benar menyebalkan” gumam Suzy entah untuk keberapa kalinya. Ia mendekatkan benda hitam pada telinganya lagi.

“Ah.. itu” ucap Suzy ragu. Mendadak pikirannya kosong? Myungsoo menelfonnya balik karena ia menelfon namja itu terlebih dulu, bukan? Ia lupa untuk apa menelfon namja ia. Ahh.. menyebalkan.

“Apa?” Astaga. Tidak bisakah namja ini mengganti nada bicaranya. Sekali saja, lupakan. Ia sudah sangat sangat terbisa dengan nada itu.

Ah, Na Young. Tadi Na Young menelfonnya supaya dirinya juga meminta Myungsoo untuk setuju dengan peran pengawal. Awalnya ia menolak karena ia tahu seberapa keras kepalanya namja itu, tapi setelah dipikir-pikir ia tidak akan tahu sbeleum mencoba. Lagipula, kasihan Na Yooung jika mengurus semuanya sendirian. “Tidak bisakah setuju dengan….. Na Young?” Tanya Suzy ragu-ragu. Pasti namja itu akan menolak.

Ada jeda disana untuk seperkian detik. Tampaknya lelaki itu sedang berfikir. Sekarang ia mempunyai harapan walau 1%. “Tidak bisa” dan seketika itu juga keyakinannya pada 1% jelek itu menghilang.

Ia mendesah. Jika saja ia bisa menendang orang yang bernama Kim Myungsoo itu pasti ia akan melakukannya setiap hari. “Karena aku cemburu” entah bagaiman bisa tubuh Suzy menegang setelah mendengar ucapan Myungsoo. Tiga kata yang tidak pernah ia impikan. Myungsoo cemburu? Yang benar saja. Ia tahu, ia tidak boleh percaya pada ucapan laki-laki itu walau hanya 1% tapi entahlah, sekarang yang terjadi padanya malah kebalikan. Dadanya berdesir, senyuman tolol terlihat jelas di wajahnya merahnya, satu tangannya terangkat untuk menutup mulutnya. Dan ia memejamkan kedua matanya erat. Benarkah yang diucapkan Myungsoo. Ia perlu mendengar dua kali. Astaga, ia ingin mendengarnya berkali-kali. Seharusnya ia marah karena untuk kesekian kalinya Myungsoo berbohong, tapi ia merasa…. Senang?

“Mengerti?” suara Myungsoo mengembalikannya dari dunia khayalannya. Tidak, ia tidak mengerti dan tidak akan pernah mengerti jika ia tidak melihat Myungsoo berbicara 3 kata itu langsung padanya. Bertatap muka.

Suzy menarik nafas dalam-dalam. Baiklah, ini dia.. “Jangan berbohong” ucap Suzy pada akhirnya. Ia tidak tahu. Ia tidak ingin mengucapkan dua kata itu. Ia mengutuk dirinya saat itu juga. Seharusnya ia mengucapkan ‘benarkah’ ‘apa katamu?’ cih “jangan berbohong’ kau bodoh, Bae Suzy. Benar-benar memalukan.

“Aku tidak berbohong.” Lagi-lagi 3 kata yang membuat jantungnya melompat-lompat tidak karuan. Astaga, ini benar-benar memalukan. Ia mendapati dirinya sekarang mematut dirinya di cermin. Ia melesat cepat. Tidak membutuhkan waktu lebih dari 3 detik untuk sampai di tempat dimana cermin tertempel. Lihatlah senyum lebar itu. Ia tidak tahu apakah dirinya sekarang Bae Suzy atau bukan.

“Keure? Lebih baik kau tidur sepertinya kau mengantuk. Good night” dengan cepat Suzy memutuskan panggilan. Ditatap ponselnya sejenak lalu dipeluknya benda itu. Ia tertawa seperti orang bodoh. Ia tertegu seraya menatap cermin.

“Myungsoo cemburu pada Jinhwan? Jinja?” ucap Suzy pada dirinya sendiri sembari memilin rambutnya dengan jari-jari panjangnya. “Myungsoo menyukaiku? Tentu saja, karena aku…” jari telunjuk Suzy menunjuk cermin yang menampilkan pantulan wajah Suzy. “Cantik” tawanya pecah. Ia ada yang lucu memang. Tapi ia sangat sangat sangat ingin tertawa. Sudah kubilang, Ia sedang gila, molla?

Tidak berhenti di situ, Suzy bangkit dan menari-nari mengelilingi kamarnya sembari bersenandung pelan. Ia tertawa lagi. Kedua tangannya menangkup wajahnya masih dengan tersenyum. Ia menepuk-nepuk pipinya. “Sadarlah Bae Suzy. Kau Sungguh mengenaskan”

Suzy kembali ke ranjangnya dan berbaring di sana. Seluruh tubuhnya telah terbungkus selimut tebal. Ditatap layar ponselnya. Sungguh malam yang bodoh.

Ia tertawa kecil sebelum akhirnya menarik selimutnya tinggi-tinggi hingga menutupi kepalanya.

 

“Arrrggghhh” ia gila.

*****

                Soojung menyerngit heran melihat Myungsoo berjalan ringan dan sesekali berisiul riang tak kalah dengan kicauan burung di pagi hari. Mwoya? Apa yang dilakukan namja tersayangnya itu? Walaupun jarak di antara mereka cukup jauh, ia dapat melihat kedua mata Myungsoo yang menatap punggung yeoja di depannya, Ia tidak ingin mengambil kesimpulan,tapi… Myungsoo menyukai yeoja itu? Bae Suzy? Jangan bercanda, Myungsoo meninggalkannya demi yeoja seperti Bae Suzy, yeoja berpenampilan biasa yang tidak bisa merawat dirinya itu?

Kedua mata ya terbelalak kaget ketika Myungsoo tak lagi berjalan di belakang Suzy. Namja itu mensejajarkan langkahnya dengan Suzy lalu menyelampirkan satu lengannya pada bahu gadis itu. Suzy terlihat terkejut lalu menoleh ke samping untuk melihat pemilik dari lengan yang merangkulnya di bahu.

Gadis itu mendesis, lalu mempercepat langkahnya meninggalkan Myungsoo. Mwoya?

Soojung menyipitkan satu matanya. Bagaimana bisa? Ahh, gadis itu pasti merayu Myungsoo sehingga Myungsoo memutuskan hubungan dengannya. Sial. Seharusnya ia tahu sejak awal. Saat Suzy melihatnya dan Myungsoo berciuma, gadis itu cemburu, bukan?

Awas kau, Bae Suzy.

*****

                Suzy melipat kedua lengannya sejajar dengan dada. Ia sengaja bersembunyi di kamar mandi putri agar menghindar dari Myungsoo, tapi namja itu dengan santainya mengikuti dirinya ke kamar mandi. Apakah namja itu tidak bisa membedakan perempuan dengan laki-laki?

“Apa yang kau lakukan di sini? Ini untuk perempuan, ara?”

Myungsoo mengangguk. Bukannya berbalik dan melenggang meninggalkan bilik kamar mandi, namja itu malah menyandarkan kepalanya pada dinding. Menatap Suzy dari puncak kepala hingga ujung kaki.

Myungsoo menyerngit. “Kau tidak sarapan? Terlihat pucat” tangan Myungsoo terulur untuk menyentuh pipi suzy. Gugup, Suzy mengalihkan tatapannya ke arah lain. Tidak bisakah namja yang satu ini membiarkan jantungnya bekerja sepeti biasanya?

“Em.. aku makan roti”

“Ya! Kau seharusnya makan nasi,ara?” jari telunjuk Myungsoo mendorong dahi Suzy karena gadis itu tidak sigap ia sedikit terjungkal ke belakang.

“Ya! Kenapa kau kasar sekali?” desis Suzy sembari mengusap-usap dahinya. Menyebalkan.

Kaki Myungsoo bergerak satu langkah membuat jarak antara dirinya dan Suzy semakin dekat. “Mian” Suzy mendongak. Myungsoo baru saja meminta maaf, ia tidak salah,kan? Myoya? Namja nakal di depannya menjadi lunak seperti ini. Aneh, bukan?

Suzy berdehem. ia teringat sesuatu. “Ehem..” Myungsoo menatap Suzy dengan pandangan bertanya. “Bagai..bagaimana dengan peran itu?” Suzy tidak berani menatap Myungsoo. Ia takut jika harus melihat tatapan tajam lelaki itu. Ia takut jika harus melihat rahang Myungsoo mengeras. Garis besarnya ia talut jika melihat Myungsoo marah.

“Bukankah aku sudah mengatakan padamu jika drama konyol itu membuatku cemburu”

Sial. Suzy terus mengumpat dalam hati. Jantungnya belum kembali normal dan namja kurang ajar di depannya menambah beban pada jantungnya.

Suzy. Sadarlah. Kau percaya dengan ucapannya? “Sudah kubilang untuk tidak berbohong.” Balas Suzy dengan sura lantang. Ia sangat sangat berterimakasih, bagaimana suaranya yang hampir hilang itu muncul lagi dengan hitungan detik. Myungsoo berdecak kesal.

“Seharusnya kau percaya padaku walaupun sedikit”

“Baiklah”

“Kau percaya padaku?”

“Tergantung” Suzy tersenyum licik. Dikibaskan rambutnya ke belakang. Myungsoo balas menatap dengan pandangan heran, menunggu gadis di depannya melanjutkan ucapannya “Kau mau mengambil peran itu atau tidak” telapak tangan Suzy menepuk pelan pipi kanan Myungsoo tiga kali lalu meninggalkan laki-laki itu dengan pandangan kosong sembari memegang pipi kanannya. Bagaimana tepukan sederhana membuat dirinya terdiam seperti orang bodoh di tengah halaman sekolah?

*****

                Jinhwan memutar-mutar pensilnya sembari menatap seorang yeoja. Yeoja itu sedang meminum banana milknya dengan bermain dengan layar ponsel. Jinhwan menghela nafas. Ingin rasanya berkenalan dengan yeoja itu, tapi melihat teman-teman yang selalu berkeliaran di sekitar yeoja itu membuat kepercayaannya semakin menurun.

“Kau melihat siapa?” Suzy telah duduk di depan Jinhwan entah sejak kapan. Gadis itu membawa ice-cream cone vanilla. Sepeti biasa. Melihat Jinhwan yang tidak menjawab, Suzy mengikuti pandangan Jinhwan yang mengarah pada segerombolan sunbae meraka. “Ya! Kau melihat siapa?”

“Ne?”

“Siapa yang kau lihat dengan bola mata mau keluar seperti itu?”

Jinhwan menatap Suzy sejenak. Mungkin saja yeoja yang sudah ia anggapa seperti adik sendiri ini dapat membantunya. Semoga saja. “Ya, tidakkah Sohee nuna sangat cantik?” dan Jinhwan tersenyum.

Kedua mata Suzy terbelalak. Siapa yang yang baru saja Jinhwan bilang cantik? “Sohee unni?”

Jika ia tidak salah, Sohee unni menyukai Myungsoo. Teringat fakta kecil itu membuat semangat Suzy memudar. “Dia sangat sangat sangat cantik” setidaknya ia harus menjawab jujur,kan? Lihatlah bagaimana wajah Sohee, pipinya seperti balita yang berumur 1 tahun. Tubuhnya juga bagus. Suzy merasa iri jika melihat Sohee yang berjalan di dekatnya. Mungkin ia harus diet, oh tidak tidak.

Suzy melirik Jinhwan. “Wae? Kau menyukainya?”

Jinhwan kembali tersenyum. “Ya, aku menyukainya”

Suzy mau tak mau ikut tersenyum melihat bagaimana semangatnya Jinhwan saat menjawab pertanyaan Suzy. Tidak ada keraguan disana, sama seperti.. ah lupakan. “Sepertinya kau sangat yakin”

“Apa? Ah.. tentu saja. Dengar, jika seorang namja mengucapkan ‘aku menyukaimu’ pada seorang yeoja dengan suara tegas dan lantang serta berani untuk menatap yeoja itu tepat di mata, itu berarti namja itu bersungguh-sungguh”

Suzy termenung. Jika Jinhwan yang mengucapkan kalimat seperti itu, mungkin Suzy akan percaya. Tapi Kim Myungsoo? Apakah kalian percaya? “bagaimana kau tahu?”

Jinhwan menepukkan pensil kayunya ke dahi Suzy. “Aw..apa yang kau lakukan?”

“Tentu saja aku tahu. Karena aku namja. Bodoh” Jinhwan tertawa kecil sembari mengelus dahi Suzy yang bertemu dengan pensilnya.

“Ya! Kau muris SMA atau TK? Makan ice-cream saja tidak pernah benar.”

“Wae? Ada sisa di sudut bibirku?” Jinhwan mengangguk. “Kau sebagai oppa harus membersihkannya.”

“Aku? Oppa?” Jinhwan menarik tisu gulung yang tersedia di kantin sekolah, kemudian tangannya terulur untuk menyeka ice-cream di sudut bibir Suzy.

“You said so” Suzy tersenyum lalu berjulurkan lidahnya. Mulut Jinhwan bergerak mengucapkan Awas-Kau tanpa suara.

Suzy berdehem. Teringat topic awal mereka. Perlahan ia memajunya tubuhnya mendekati Jinhwan, Jinhwan mengerutkan alisnya, tetapi melakukan apa yang dilakukan Suzy. “Oppa, setahuku, Sohee unni tidak meliki namja, belum. Jika kau seorang namja maka dekati dia” Suzy menepuk pundak Jinhwa pelan sebelum kembali pada posisi awalnya. Jinhwan mengangguk dan juga kembali pada posisi awalnya.

“Apa yang kalian lakukan?”

Sebuah suara berat yang membuat Suzy dan jinhwan terlonjak kaget. Suzy menoleh sedikit ke belakang, yang dilihatnya Myungsoo terlah berdiri tegak di belakangnya dengan tatapan membunuh.

“Ah, Myungsoo. Duduklah.” Tawar Jinhwan sembari tersenyum lebar. Ia juga mengetahui bahwa Sohee menyukai Myungsoo. Melihat bagaimana kedua mata Sohee yang mengikuti gerak-gerik Myungsoo ketika Jinhwan memperhatikannya. Myungsoo mengangguk dan duduk tepat di sebelah Suzy.

Suzy tidak melukan apa-apa, hanya menunduk sembari mengutuk Jinhwan puluhan kali. Sial. Tidakkah Jinhwan terlalu ceroboh.

“Apa yang kalian lakukan tadi?” Tanya Myungsoo sembari membuka minuman kaleng isotonic dinginnya, kemudia ia memberikan kaleng itu pada Suzy. Jinhwan menyadari sesuatu, tapi tidak ingin bertanya lebih lanjut.

“Tidak ada. Kami hanya berdiskusi tentang peran mini drama kelas kita” dan alas an Jinhwan yang benar-benar menyimpang itu tidak membuat tatapan Myungsoo berubah.

Awas kau Kim Jinhwan, rutuk Suzy dalam hati.

“Begitu?” Tanya Myungsoo tajam. Tunggu, memang apa yang telah ia perbuat? Tidak ada.

“Kau sendiri bagaimana? Kau setuju dengan peranmu?” Tanya Jinhwan berlagak bodoh. Suzy bersumpah akan menendang seorang namja dengan nama dada Kim Jinhwan jika namja itu tidak bisa menutup mulutnya. Ia bahkan tidak mengatakan apa-apa tentang insiden semalam. Bagaiman ia tahu? Sial.

“Entahlah. Seseorang berjanji untuk menjadi yeojaku jika aku menyetujuinya”

Jinhwan terkejut. Mulutnya sukses menutup. Haruskah ia melanjutkan pertanyaannya? Suzy mendongak dengan cepat. Kebohongan yang merugikan dirinya, bagus Kim Myungsoo.

“Apa maksudmu? Aku tidak berkata seperti itu.”

“Aku tidak mengatakan jika kau yang berkata seperti itu padaku” ucap Myungsoo. Ia tersenyum licik. Sial Sial. Suzy kembali menunduk, ia jatuh pada perangkap orang jelek itu. Sedangkan, Jinhwan ingin sekali tertawa melihat bagaimana memalukannya posisi Suzy. Bagaimanapun juga ia tidak akan membiarkan Suzy kalah begitu saja. Mungkin ia dapat membantu Suzy sedikit.

Jinhwan bangkit dari duduknya. “Baiklah jika kalian ingin berdebat, aku akan pergi” Suzy hanya terdiam melihat bagaimana curangnya Kim Jinhwan. Bukankah orang yang memulai permainan itu dia? Mau kabur? Bagus sekali.

Jinhwan telah berjalan tiga langkah, lalu kembali kemeja yang sebelumnya ia gunakan. “Ah Suzy. Aku tidak tahu jika kau pandai berciuman. Kita lanjutkan nanti.” Dengan kalimat itu ia membuat Myungsoo diambang kehancuran.

“Kau berciuman dengannya?”

Suzy tersenyum, lalu meminum minuman kaleng yang diberikan Myungsoo untuknya. Kim Jinhwan, kau selamat untuk kali ini. Terimakasih. “Kau tidak perlu tahu.” Suzy bangkit dan berjalan meninggalkan kantin dengan Kim Myungsoo yang berjalan di sampingnya dengan wajah marah sekaligus penasaran. “Kalian benar-benar berciuman?”

“Maksudku, bibirmu dan bibir orang itu bertemu?”

“Apakah Jinhwan pandai berciuman?”

“Kalian berciuman berapa lama?”

“Lima detik?”

“Apakah dia mendorong tengkukmu?”

“Kalian berciuman di kantin?”

“YA! Jawab aku”

“Aku bisa gila”

Well, kalian bisa melihat siapa boss-nya, bukan? Siapa? Benar. Bae Suzy.

*****

                Beberapa hari ini Na Young terlihat sibuk membuat naskah untuk mini drama. Selalu saja yeoja itu yang paling bersemangat jika menyangkut lomba antar kelas. Suzy sesekali membantunya dalam mengetik dan pemilihan kata yang tepat. Sedangkan murid laki-laki berserta Myungsoo dan Jinhwa bertanggung jawab dalam membuat property. Hanya mini drama, tetapi membutuhkan kerja keras.

Myungsoo dan Jinhwan telah melepas jas seragam mereka menyisahkan Dasi dan kemeja putih yang ditekuk hingga Siku. Myungsoo berjongkok untuk memberi warna pada gabus yang berbentuk pohon sedangkan Jinhwan memberika warna pada gabus yang berbentuk rumah. Mereka bekerja di belakang kelas agar mudah dibersihkan jika telah selesai atau beristirahat.

“Jinhwan, untukmu” Suzy menyodorkan minuma isototik dingin.

“Letakkan saja di sampingku” pinta Jinhwan tanpa menatap Suzy. Myungsoo menolehkan kepalanya sedikit, lalu mendengus kesal sembari mencibir.

“Ini untukmu”

“Letakkan saja di sampingku” ucap Myungsoo menirukan Jinhwan. Suzy hanya mengendikkan bahunya lalu melakukan apa yang Myungsoo ucapkan. Lalu ia berjongkok di depan Myungsoo. “Kau yang memuat ini?”

“Kau pikir siapa?” Suzy mendesisi kesal, tapi tidak mengucapkan apa-apa. Ia hanya menatap Myungsoo yang sekarang telah bangkit, menatap karyanya puas. Melihat peluh keringat di dahi dan pelipis Myungsoo membuatnya semakin… apa ya? Sexy. Suzy menelan salivanya. Tiba-tiba Na Young memukul lengan Myungsoo.

“Kau, kau sudah merubah pikiranmu?” Na Young melipat kedua lengannya sembari menatap Myungsoo. Myungsoo tahu apa yang yeoja itu maksud. Peran itu, bukan? Ia sungguh-sungguh tidak ingin terjun dalam peran itu. Baik menjadi penggeran ataupun pengawal. Menurutnya ini terlalu kenal-kanakkan. Mereka pikir ini TK? Jangan bercanda.

Ia beredehem, lalu sedikit menolehkan kepalanya untuk melihat Suzy yang masih berjongkok sembari menatapny dengan tatapan –t e r i m a- Myungsoo mendesis, pelahan ia menggelengkan kepala, menolak apa yang Suzy katakana. Satu mata Suzy menyipit, ia menatap Myungsoo sebal, diambilnya minuman kaleng yang tadi ia berikan pada Myungsoo.

“Jin ki, ini untukmu”

“Hey, itu milikku” ucap Myungsoo. Mengambil minuman kaleng itu tanpa beranjak dari tempatnya. Suzy melongos. Dirampasnya lagi minuman kaleng itu.

“Tidak lagi. Kau bisa membelinya sendiri di kantin”

“Menyebalkan” desis Myungsoo.

“Benar, Kau menyebalkan” balas Suzy. Na Young hanya menaikkan satu alisnya. Ia tahu jika Myungsoo dan Suzy tidak pernah akur, tapi ia tidak tahu jika separah ini.

“Hey, aku masih menunggu jawabanmu”

Suzy mempertajamkan pendengarannya. Apa yang akan namja itu jawab. Apa? Ia tidak dapat mendengar apapun karena Myungsoo memberikan jawabannya dengan berbisik. Sial.

*****

                Na Young untuk kesekian kalinya memblokir pintu kelas dan menyuruh murid yang ingin pulang untuk kembali ke tempat duduk mereka.

“Pertama, aku mengucapkan terimakasih atas kerja kelas kalian atas pembuatan property. Tanpa bant—“

“Jangan bertele-tele” potong Myungsoo yang mendapatkan hadiah timpukan bola kertas dari Na Young. Suzy hanya tersenyum senang. “Apa yang kau lihat?” seketika itu senyum Suzy langsung hilang digantikan dengan desisan pelan.

“Dan terimakasih pada pembuat onar kelas kita yang akhirnya mau menerima perannya menjadi pengawal” ucapan Na Young membuat Suzy membalikan badannya cepat. Ditatapnya Myungsoo dengan senyuman lebar.

“Mwoya? Bukankah kemarin Myungsoo sangat sangat menentang permintaan Na Young. Bagaimana bisa?”

“Dan kalian diperbolehkan pulang. Ah, naskahnya besok aku kuberikan.” Tanpa menunggu lagi. Murid-murid kelas Suzy melangkahkan kaki mereka untuk meninggalkan kelas. Tersisa Jinhwan, Suzy dan Myungsoo. Jinhwan berdehem.

“Kalian tidak pulang?”

“Kau duluan saja”

Setelah kepergian Jinhwan tidak ada yang mengeluarkan Suara baik Myungsoo maupun Suzy. “Kenapa kau tersenyum?”

Bukannya menjawab, Suzy malah balik bertanya. “Kenapa kau setuju dengan permintaan Na Young?”

“Apa lagi? Tentu saja karena mu. Jika kau tidak memaksa, aku juga tidak akan mau masuk ke peran gila ini”

“Aku tidak memaksa”

Myungsoo bangkit dan berjalan mendekati Suzy. “Teruslah berbohong. Kau akan marah jika aku menolak”

“Aku tidak akan marah”

“Wah, kau memang pandai berbohong”

“Aku? Kau yang pintar memutar balikkan fakta”

“Aku? Aku tidak melakukan apa-apa”

“Tsk, ‘Entahlah. Seseorang berjanji untuk menjadi yeojaku jika aku menyetujuinya’ kau lupa dengan perkataanmu yang satu ini?” Suzy mencibir. Ia juga bangkit dari duduknya.

Myungsoo mengendikkan bahunya. “Memang itu kenyataannya. Kau sekarang adalah yeojaku” Myungsoo maju selangkah untuk memeluk Suzy, tapi tangan Suzy menahan bahunya.

“Lalu Soojung?”

“Kau cemburu?” ejek Myungsoo. Ia bahkan telah lupa dengan Soojung.

Suzy mengipaskan kelima jarinya di depan lehernya. “Aku cemburu? Kau gila. Dia itu yeojamu. Bagaimana kau bisa dengan mudahnya mengat—“

Perkataan Suzy terhenti saat Ia merasakan Lengan Myungso melingkari pinggangnya dan menariknya mendekat. “Itu dulu. Dan sekarang, You’re mine”

Suzy tidak tahu apa yang Myungsoo katakana selanjutnya. Yang ia ingat, Myungsoo mengecup dahinya. Ini… bukan mimpi,kan? Someone answer me please.

*****

                Soojung menatap tajam pada dua orang di dalam kelas yang sedang berpelukan. Ia.. dipermainkan? Suzy, berhentilah berpura-pura bahwa kau merasi kasiahan padaku, batin Soojung.

Soojung menhentakkan kedua kakinya sebal, kemudia meninggalkan tempatnya.

-TBC-

 

110 pemikiran pada “Instinct of man [part 6]

  1. myung gentle banget.. gk bertele-tele.. kkkk~~
    sunggyu belum kasih tau myung ya adiknya ntu suzy? kalau tau mereka pacaran d stujuin gk ya?
    part 7 d tunggu

  2. aku cekikikan bacanya thor… >.<
    so sweet aja momen-momen mereka disini. Myungsoo cemburuan terus keke~
    Tapi thor itu beneran pacaran myungzynya?? jadi suzy menyerah? Aneh soalny thor. tpi gpp sih kalo itu berhubungan dg part selanjutnya.

  3. Rasain tuh si soojung. Hahaaaaaa
    Moga aja Myungsoo serius n gak mainin suzy.
    Myungsoo lucu banget kalau lagi cemburu. wkwkwk
    MyungZy jjang!!!!
    Next thor. Aku menunggu. heheee

  4. Wuahh daebak kren thor lanjut next part nya gk sabar!!!?!!:D
    Itu lucu liat tingkah nya suzy kyk orng gila abis di telpon myung kkk~~=D
    Gomawo ff nya ^^ myungzy jjang!

  5. Akh keren. G tahu knapa knapa suka bgt ama karakter myungsoo disini.
    Akh mereka udah jadiian nich ceritanya,,,!
    Next part y d tunggu thor!!

  6. Eh eh..MyungZy udh jadian tu? *kalo iya, senangnya xD
    Penasaran deh gimana reaksi Sunggyu ntar kalo tau MyungZy jadian.
    Makin penasaran ma lanjutannya ^^)9

  7. huaaa.,,daebakkk…lucu thorrrrr…seru..
    MyungZy kocak..ehehe..Myung cemburu…aciee..
    TOP pokoknya…seruuuu… 🙂
    Fighting thooorrr ^^

  8. Myungzy!!!! Udah jadian sekarang ya? Udah resmi kan? Suzy juga menyetujuinya kan? Maksudku, Suzy dan Myungsoo apa bener-bener positif bisa disebut pacaran??? OMG!
    Tapi ada yang nganjel nih diakhir :
    Suzy, berhentilah berpura-pura bahwa kau merasa kasiahan padaku, batin Soojung.
    Semoga SooJung nggak marah sama Suzy, bukan Suzy yang ngerebut Myungsoo, tapi memang Myungsoonya yang memang nggak serius sama SooJung kan dari awal… maaf ya SooJung, tapi kalaupun seandainya Suzy nggak masuk ke sekolah itu, cepat atau lambat Myungsoo pasti akan melirik cewek lain dan memutuskannya… Semoga SooJung bisa dapet pacar secepatnya deh (Minho mungkin hehe)
    Dan keliatannya Myungsoo benar-benar jatuh cinta kali ini.. sama Suzy 🙂
    Author, aku berharap akhirnya Myungsoo yang jadi pemeran utama laki-lakinya mendampingi Suzy di mini drama itu.. pleaseee kabulkan permintaanku ya thor..
    Ditunggu part 7-nya ya author.. fighting!

  9. hoho.. itu loh myungsoo kok gk skalian cium di bibir,?
    soo jung pengen bales dendam ya?? gk bkln mempan kli.. haha,, di tnggu lnjutnya eon!! jgn lma” ne?!

  10. Ahh kelakuan Suzy pas telfonan sama Myungsoo bener-bener mirip sama kelakuan aku juga *lol-_-
    Itu MyungZy beneran udah jadian kan?
    Suzy ngaku aja kalo cinta juga ke Myungsoo
    Daebak thor~

  11. awww suka bnget ma chapt ini myungzy makin unyu2 aja..berantemnya bikin gemes
    scene dikantin lucu bnget…myungsoo skak mat kkkk

    next chapt sangat ditunggu thor

  12. hello hello~
    saya orang yg ke 76 comment ini tp menjadi yg entah keberapa yg baca ini~
    btw ini makin lama bahasanya keren ya, kek monolog sendiri masa dan oh jinhwan-suzy adegan nya kek yg biasa-biasa di ftv~
    buat miyung eh ya nanda udah tau rumor suzy-sung joon?
    I hope they ar just closing friend, rite?
    ah ya november besok album comeback miss A sold out lho di beli+download ya~
    buat nanda a.k.a author semangat kegiatan+lanjutin ff ini. kalopun mau di tutup please selesain dlu ff ini.
    gomawo ya udh ksh saya ksmptn ngoceh *bow brg seongyeol*

  13. Pendek banget thorr 😦
    Tapi seruuuuuu. Hahahaha
    Udah ada sedikiit kemajuan. Semoga myungsoo udah tobat mainin hati cewek yaaa. ^^

  14. Aaa ternyata jinhwan suka sama sohee ya .
    Kirain dia suka sama suzy . Kekeke
    Pasti nanti si soojung bakal jahat sama suzy:( jangan dong jangan huhuhu

  15. jihwan benar” mmmmm …….. waktu bilang
    suzy pandai berciuman astagaaa
    niat banget apa ya bikin myung cemburu kkkk~~~

    seru juga kalo myung dibuat cemburu terus kkkk~ *digebukin*
    hadehhh mbak soojung terima nasib oke ?

  16. daebakkk..makin seru,. setiap partnya makin seru aja thor.. jadi penasaran terus sm kelanjutannya… itu myungzy bener2 dehh bikin gregetan..kkk gomawo

Tinggalkan Balasan ke Yevi kurnia Batalkan balasan