Instinct of a man [part 4]

Title : Instinct of a man
Author : A.Y..P

Cast : Kim Myungsoo (INFINITE)

  • Bae Suzy (MISS A)

Genre : Romance, School-life, comedy
Length : chapter

Annyeong. ini lanjutannya muncul. cepetkan? idk why lagi pengen nulis walaupun sedang ujian. itung-itung istirahat dari belajar(y). Pendek? maaf ya? ini juga buatnya kan nyuri-nyuri waktu. Dan untuk kalian, sekali lagi tolong maklumi kali ada typos, ne? unedited. HAPPY READING 🙂

Author’s POV

 

Suzy duduk bertopang dagu. Ia baru saja duduk di bangkunya dan menemukan kelasnya kosong, sepertinya ia akan menggeser posisi anak terajin karena beberapa hari ini ia selalu dating pertama. Bukankah itu keran? Pikirannya melayang pada hari itu. Dimana Myungsoo menyelamatkan dirinya. Entah ia sedang dilanda kesialan atau apa setiap hari ia melewati jalan itu untuk pulang dan ia tidak pernah bertemu dengan sekelompok pelajaryang berkelahi. Dasar bodoh.

“Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Myungsoo menatap Suzy ingin tahu.

                “Apalagi memangnya? Tentu saja pulang.”

                Wajah Myungsoo berubah beberapa saat, “Kau tinggal di daerah sini?”

                Suzy mengangguk kecil lalu meneguk air botolnya yang tinggal setengah.

“Sedang memikirkanku?”

Sebuah suara -entah dari mana datangnya- tepat di telingga Suzy membuat yeoja itu bergidik ngeri. Suzy menoleh sedikit untuk memastikan jika suara itu milik seseorang yang sedang berjalan-jalan di pikirannya. Dan disana dia, berdiri lengkap dengan tas terselampir di satu sisi bahu dengan seragam yang… tidak rapi. Suzy menyerngit. Ini masih pagi dan pakaiannya, benar-benar.

Myungsoo menghapus jaraknya dengan Suzy membuat yeoja itu memundurkan kepalanya secara reflex.”Aku benar,kan?” Kedua mata Suzy menatap Myungsoo dengan tatapan –apa-maksud-mu-kim-myungsoo-?- “Kau sedang memikirkanku?” lanjut Myungsoo ringan tak lupa dengan senyuman andalannya.

Suzy mendengus dan melemparkan tatapan –jangan-bercanda-dengan-ku. “Pergi kau ke tempat dudukmu.” Kata Suzy sembari memukul lengan Myungsoo pelan dan mulai mengeluarkan bukunya. Bukankah ia sudah katakana bahwa ia akan mengeser posisi murid terajin di kelas mereka? Huahaha(?)

Myungsoo tertawa kecil dan berjalan kea rah bangkunya. Melemparkan tasnya ke atas kursi dan ia duduk di atas meja masih menatap punggung Suzy. “Menyerahlah Bae Suzy, cepat atau lambat kau akan jatuh pada pesonaku”

Suzy memejamkan kedua matanya sejenak sekaligus menahan otot-otot disekitar mulutnya untuk tidak tersenyum. Dipasang wajah sedatar mungkin sebelum berbalik arah untuk menatap Myungsoo. “Hey, Kim Myungsoo. Bangunlah dari mimpi indahmu” Suzy menatap Myungsoo dari rambut hingga ujung kaki. “Aku menyukaimu? Teruslah berharap”

Senyum Myungsoo semakin melebar.

“Apa yang kau tertawakan?”

Myungsoo tidak menjawab malah memajukan wajahnya hingga jarak antara dirinya dan Suzy semakin dekat sekitar 6cm? mungkin. “Apa yang kau lakukan?” Suzy mengerjapkan matanya beberapa kali.

“Kau ingin aku melakukan apa?”

“Mwo?”

“Memelukmu?”

“Apa?”

“Mengecup puncak kepalamu?”

“Kau gila”

“Mengecup pipi merahmu?”

Dengan cepat Suzy menyentuh pipinya dengan telapak tangannya. Terasa.. panas.

“Membelai rambutmu?”

“Periksakan dirimu ke dokter”

“Atau mencium lembut bib—“

“KIM MYUNGSOO”

Teriakkan nyaring seorang yeoja menghentikan ucapan Myungsoo sekaligus membuat keduanya menatap pintu. Ah.. Soojung. Myungsoo menegakkan badannya dan berjalan santai ke arah yeojanya. Bukan masalah besar untuk membuat Soojung percaya padanya. Liat saja.

Suzy mengatupkan mulutnya dan mengikuti punggung Myungsoo dalam diam. Di bibir pintu Soojung telah menatap Suzy tajam. Dan berubah melembut ketika Myungsoo ada di hadapanya. Dua detik selanjutnya, hal yang mereka lakukan membuat kedua mata Suzy membulat dan jantungnya berdegup dengan cepat.

Mereka berciuman. Walaupun Suzy tidak dapat melihat dengan jelas karena pandangannya tertutup punggung Myungsoo tapi ia dapat melihat kedua mata Soojung yang terpejam indah dan mulai memeluk Myungsoo erat. Myungsoo menyapu bibir Soojung dengan lembut. Bukankah bagus melihat pemandangan seorang kekasih tengah berciuman di pagi hari?

Suzy menunduk dengan cepat. Kedua bola matanya bergerak mengikuti paragraph buku yang sempat ia buka. Entah apa yang tertulis disana, ia tidak dapat berpikir ketika pikirannya penuh dengan adegan di pintu kelasnya.

Dan anehnya, untuk apa ia peduli? Siapa dirinya? Kekasih Myungsoo? Hey, bangunlah. Kekasih Myungsoo sedang berciuman dengan Myungsoo. Lalu  teman? Dua orang yang selalu bercekcok mulut setiap hari dapat dikatakan teman?  Musuh? Jika mereka berdua musuh, Myungsoo tidak akan menolong Suzy tempo hari dan meninggalkan Suzy bersama namja-namja gila itu. Berarti hanya ada satu jawaban. Bae Suzy adalah seseorang yang duduk di depan bangku Kim Myungsoo dan Kim Myungsoo adalah seseorang yang duduk di belakang bangku Bae Suzy.

Mudah, bukan?

*****

                Pelajaran Kosong. Mr. Park tidak masuk karena sakit yang dideritanya selama beberapa hari ini tidak menunjukkan peningkatan sehingga ia izin hari ini. Kalian tahu maksud dari ‘pelajaran kosong’? benar, kalian bisa bermain sepuasnya  melupakan buku-buku yang berisi soal sekaligus rumus-rmus fisika yang… marikita lupakan sejenak.

Sejak kejadian tadi pagi, Suzy berusaha untuk bersikap biasa. Tidak menjauh dan juga tidak bersikap layaknya seperti teman. Myungsoo juga tidak mengucapkan apa-apa. Benar, harus bersikap biasa saja.

Myungsoo duduk di bangkunya dengan membawa gitar hitamnya. Beberapa murid lain berkumpul di sekitar Myungsoo dan menyanyikan beberapa lagu untuk menghapus rasa bosan selama pelajaran kosong berlangsung. Suzy sendiri duduk di bangkunya sesekali tersenyum melihat teman perempuannya yang bernyanyi sekaligus meniru gerakan dari penyanyi aslinya Seperti wink, aegyo dan tarian kecil.

“Hey, Kim Jinhwan, kau kan juga pintar bermain gitar.” Ucap Nayoung yang duduk di kursi Myungsoo seraya menunjuk Jinhwan yang duduk di samping Suzy. Jinhwan hanya tersenyum kecil dan menggeleng kecil. “Myungsoo, berikan gitarnya pada Jinhwan.”

Myungsoo memberikan gitar pada Jinhwan acuh.

“Mainkan satu lagu” ucap Suzy seraya tersenyum lebar pada Jinhwan. Jinhwan hanya dapat mengangguk dan tersenyum kecil. Kejadian kecil itu tidak lepas pada pandangan Myungsoo. Suzy bahkan tidak memintanya memainkan satu lagu. Tidak adil.

Jinhwan memposisikan dirinya senyaman Mungkin. Setelah itu, ia memetik gitarnya pelan dan menghapus senyum kecil di wajahnya. Entah lagu siapa yang sedang ia nyanyikan tapi Suzy jatuh pada nyanyian singkat Jinhwan begitu juga suara lembut yang pantas menjadi pengantar tidur. Suzy bertopang dagu tanpa mengalihkan tatapannya pada Jinhwan. Seakan terhipnotis, ia tidak memperhatikan sekitarnya, teriakkan teman-temannya yang mengatakan suara Jinhwan yang indah dan juga… tatapan tajam Myungsoo padanya.

Petikan gitar terakhir Jinhwan disambut tepukan tangan dari teman-temannya dan juga Suzy. Hanya Myungsoo yang tetap diam. Tidak melakukan apa-apa hanya menatap Suzy tajam. Lalu ia mendengus kesal sembari membuang mukanya kearah yang berlawanan.

“Suaramu sangat indah” puji Suzy seraya mengangkat kedua jempolnya. Ia tersenyum lebar.

Jinhwan menggaruk tengkuknya. Tidak tahu apa yang harus dikatakan. “Tidak juga” jawabnya merendah. “Kau ingin bermain ini?” Tanyanya Jinhwan sembari menepuk gitar yang ada dipangkuannya.

Suzy menunjuk dirinya sendiri dengan mata membulat. Kemudian ia menggelengkan kepala seraya tersenyum malu. “Tapi aku bisa bernyayi”

“Semua orang bisa bernyanyi” sahut Myungsoo yang tak lagi menatap Suzy melainkan bermain dengan ponselnya. Entah apa yang sedang ia lakukan dengan ponselnya. Bertukar pesan dengan kekasihnya mungkin.

“Terimakasih” sahut Suzy tak ingin melanjutkan percecokan lebih jauh.

*****

                Suzy sedang mengemasi semua alat tulisnya ketika Jinhwan menggampiri mejanya lengkap dengan ransel merah marunya.

“Suzy?”

Suzy mendongakan wajahnya dan tersenyum lebar mendapati Jinhwan di depan mejanya. “Aku ingin membeli beberapa buku dan juga CD. Jika kau mau men—“

“Aku mau” potong Suzy cepat. Ia bosan di rumah sepanjang hari. Ia bisa saja ikut bersama teman-temannya ke mall, tetapi tidak ada yang menarik di sana.

Jinhwan mengangguk-anggukkan kepalanya. “Sekarang?”

Kini gentian Suzy yang menganggukkan kepalanya. “Tentu saja.” Suzy memasukkan barang terakhir –tempat pensil- ke dalam tepaknya. Ia bangkit dan menyelampirkan ransel birunya di kedua bahu.

Tiba-tiba seseorang menendang bangkunya dari arah belakang. Suzy mendengus dan sedikit memutar tubuhnya untuk melihat orang yang tidak punya sopan santun itu. Ah, pantas saja. Sejak kapan Kim Myungsoo mempunyai sopan santun.

“Apa?” Tanya Myungsoo seraya bangkit dari bangkunya dan berjalan melewati Suzy dan juga Jinhwan. Tak lupa ia menyenggol bahu kanan Jinhwan sengaja.

“Benar-benar gila” gumam Suzy seraya menendang meja Myungsoo.Jinhwan tersenyum kecil, lalu memasukkan kedua telapak tangannya ke saku celananya. Ia memiringkan sedikit kepalanya untuk melihat wajah Suzy.

“Ayo”

“Ah.. ne”

Jinhwan dan Suzy melenggang keluar dari kelas dan berjalan melewati lorong sekolah yang tidak begitu ramai. Dan juga tak menyadari keberadaan Myungsoo di belakang mereka. Myungsoo hanya diam dan berjalan. Digunakan kedua telingganya untuk mendengarkan setiap informasi yang keluar dari mulut Suzy dan Jinhwan.

Perlahan Suzy memutar tubuhnya karena merasakan tatapn orang di belakangnya yang menganggu.

“Apa?”

“Kau mengikutiku?”

Myungsoo tertawa mengejek. Memangnya Suzy siapa hingga ia harus mengikuti yeoja itu? Yang benar saja. “Gunakan otakmu. Untuk apa aku mengikutimu? aku juga mau pulang.” Jawabnya datar seraya berjalan melewati Suzy.

Suzy hanya mendengus dan tidak ambil pusing dengan sikap kasar Myungsoo. Begitu juga dengan ucapannya. Ia sudah terbiasa dengan dua hal itu.

Tiba-tiba Suzy menepuk kedua tangannya. Seperti mendapatkan ide cemerlang. “Ah, Jinhwan. Bagaimana jika kita mampir ke tempat karaoke? Eotte?”

“Tentu saja”

Myungsoo mempercepat langkah kakinya. Tak memperdulikan seruan beberapa murid yang ia senggol bahunya secara kasar.

*****

                Myungsoo berbaring di ranjang kamarnya. Kedua matanya terpejam tetapi otaknya terus berputar. Berbagai macam pertanyaan berputar di kepalanya dan ini sangat menganggunya. Untuk apa ia memikirkan dua orang itu terlebih lagi gadis itu. Siapa mereka sehingga ia harus ambil pusing untuk memikirkan beberapa kemungkinan yang sedang terjadinya di antara keduanya. Dan kenapa ia tidak bisa berhenti memikirkannya.

Ah, tentu saja ia harus memikirkan segala kemungkinan yang terburuk sekalipun. Kalian lupa tentang rencananya? Jika Suzy menyukai Jinhwan maka rencananya akan gagal begitu saja. Tidak bisa. Suzy haris menyukainya seperti rencananya dan ia akan meninggalkan gadis itu begitu saja.

Tetapi kenyataannya. Ia tidak mengerti bagaimana perasaan gadis itu terhadapnya. Gadis itu tidak pernah gugup saat di dekatnya atau mengalihkan kedua matanya untuk tidak menatap Myungsoo dalam jarak dekat. Dan gadis itu selalu menentang Myungsoo. Kedua mata Myungsoo terbuka begitu pintu kamarnya di buka. Ia menoleh ke samping dan mendapatin Sungyeol dengan Sunggyu yang berjalan ke arahnya dengan membawa makanan ringan.

“Apa yang kau pikirkan?” Tanya Sunggyu seraya melempar makanan ringan yang masih utuh pada Myungsoo. Myungsoo menangkap makanan ringan itu dan bangun duduk di ranjangnya.

“Tidak ada”

“Bohong” elak Sungyeol cepat. Myungsoo mendengus. Ia yakin Sungyeol akan menceritakan rencananya pada Sunggyu sekarang dan Sunggyu akan menceramahinya. Lihat saja.

“Hyung, kau tahu? Myungsoo ingin mempermainkan hati seorang yeoja lagi” adu Sungyeol tanpa merasa bersalah. Memang apa salahnya mengadukan sebuah tindak kejahatan? Menyakiti hati seorang wanita merupakan tindak kejahatan yang tidak kasat mata. Wajah Sunggyu tidak menunjukkan wajah kaget atau sebagainya. Ia tetap tenang dengan ponsel di tangannya.

“Bukan berita baru, bukan?”

“Tetap saja. Kau harus berhenti bermain dengan hati perempuan.”

Sunggyu meletakkan ponselnya di meja belajar Myungsoo. Meja belajar? Lebih tepatnya meja belajar yang berfungsi sebagai pelengkap ruangan. “Hey, Kim Myungsoo. Apakah kau tidak lelah? Setiap hari harus merayu seorang yeoja—“

“Mereka yang merayuku. Aku hanya sedikit merayu mereka” Myungsoo mulai memakan makanan ringannya. Tidak memperdulikan cibiran Sunggyu dan Sungyeol padanya.

“Jadi, berciuman dan berpelukan itu sedikit bagimu?”

“Kurang lebih begitu”

“Sudahlah, jangan berbicara dengannya” ucap Sunggyu menyerah. “Kau tidak akan pernah tahu hati dari seorang gadis sesungguhnya”

Myungsoo mengangguk cepat. Sudah lama ia tidak mendengarkan Sunggyu berceramah. “Kau juga Hyung, tidak ingin mempunyai kekasih?”

Kali ini Sungyeol tertawa.

“Hey Lee Sungyel, kau juga tidak mempunyai kekasih”

Tawa Sungyeol terhenti. Sial.

“Tenang saja. Aku sudah mendapatkan calon. Tinggal mendapatkan izin hari oppanya saja. Haha” tawa Sungyeol seraya mengedipka matanya pada Sunggyu.

Sunggyu menggeleng cepat. “Jangan pernah berfikir untuk menjadi namja adikku. Kalian berdua”

“Kau sudah bertemu dengan adik perempuannya?” Tanya Myungsoo dengan wajah Bodoh. Senyuman kemenangan  terpancar di wajah Sungyeol. Ia satu langkah di depan Myungsoo.

“Dia sangat cantik”

“Kenapa kau tidak memberitahuku? Sangat cantik?”

“Sangat sangat cantik. Dan yeoja cantik harus dijauhkan dengan namja yang bernama Kim Myungsoo”

Sebuah bantal mendarat di wajah tampan Sungyeol sekaligus membuat suara tawa lelaki terhenti. Sialan.

*****

                Langkah Suzy menyusuri lorong di sekolah. Ia dating pagi lagi hari ini seperti hari-hari sebelumnya. Kakinya terus melangkah sedangkan pandangannya kosong. Ia tidak sedang berfikir hanya saja pikirannya kosong. Ia terus melangkahkan kakinya hingga tidak menyadari tangga yang ada di depannya dalam beberapa langkah. Jika saja lengannya tidak ditahan dengan seseorang, mungkin ia sudah terkapar di dasar lantai dengan kening berdarah.

“Gunakan matamu jika sedang berjalan” teriak Myungsoo masih menahan lengan Suzy. Untung saja ia melintasi jalan yang sama dengan yang Suzy gunakan kalau tidak mungkin Suzy akan berada di ruang unit kesehatan sekolah seharian ini. Suzy sedikit terkejut dan mengerjap beberapa kali hingga akhirnya sadar dari lamunannya.

“Ah, mian”

“Bodoh” Myungsoo mengusap puncak kepalanya Suzy. Ia tersenyum lembut. “Apa yang sedang kau pikirkan?”

Suzy menggeleng. Tidak menolak dengan perlakukan Myungsoo padanya. Tidak ada yang salah.

“Kau belum makan?”

Suzy kembali menggeleng tanpa berencana untuk membuka mulutnya. Dua detik kemudian, Myungsoo mendekatkan wajahnya pada wajah Suzy. Meneliti wajah Suzy yang sedikit pucat dan kurang tidur. Tangan Myungsoo turun ke pipi Suzy untuk menghapus bulu mata Suzy yang menempel di sana.

“Apakah kau tidur larut?”

Suzy mengangguk.

“Kenapa? Memikirkanku?” goda Myungsoo seraya tersenyum. Suzy tersenyum lemah. Lucu sekali.

“Kau tahu, senyumanmu itu seperti zat adiktif”

Suzy memiringkan kepalanya. Tidak mengerti maksud dari ucapan Myungsoo.

“Sekali aku melihat senyumanmu, aku ingin melihatnya setiap hari bahkan setiap menit.” Suzy tertawa kecil mendengar ucapan Myungsoo. Dasar pembohong.

“Aku tidak akan jatuh pada kebohonganmu, Kim Myungsoo”

“Aku tidak berbohong. Kedua bibirmu itu punyaku. Hanya aku yang boleh meliat kedua bibirmu itu melengkung membentuk senyuman yang indah. Kau tidak boleh tersenyum pada orang lain”

“Memangnya kau siapa berani-beraninya mengatur hidupku?”

Entah sejak kapan Kedua lengan Myungsoo telah melingkar indah di pinggang Suzy. Ia semakin mendekat dan menghapus jarak tubuhnya dan tubuhnya Suzy. Myungsoo tersenyum kecil sembari memiringkan kepalanya. “Calon pendamping hidupmu” ucap Myungsoo sebelum meraup bibir merah Suzy yang selalu menarik perhatian matanya. Ia selalu memperhitungkan bagaimana rasa dari bibir Suzy ketika berciuman dengannya dan jawabannya tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Jika pun bisa, Myungsoo tidak ingin berbagi cerita dengan yang lain.

Kedua mata Suzy perlahan tertutup dengan sempurna. Kedua lengannya bertengger manis di pundak Myungsoo dan perlahan tapi pasti mulai membalas permainan Myungsoo pada bibirnya.

 

Kedua mata Suzy terbuka. Ia tidak bisa melihat karena tidak ada cahaya lampu di tempatnya berada. Nafasnya tersenggal-senggal. Perlahan tangannya terangkat untuk menyentuh bibirnya. Mimpi yang aneh.

Untuk pertama kalinya ia bermimpi dengan lelaki. Dan di mimpi itu ia berciuman dengan lelaki itu. Lelaki itu adalah lelaki yang setiap hari duduk di belakang bangkunya.

Tebaklah.

-TBC-

okey, itu.. updatean untuk part ini? how? do comment and like please 🙂

103 pemikiran pada “Instinct of a man [part 4]

  1. Kyaaaaa… kok cuman mimpi???
    Aiiisshhhh
    Bener-bener gak rela lahir batin myungsoo cium si soojung dpan suzy. Pliiiiiiiiiissss bikin myungsoo putus sama si soojung itu dong thor????

  2. dikira beneran ternyata cuman mimpi.. wkwkw.. mimpi kisseu berarti pertanda keesokan harinya ya.. hehehe.. next part d tunggu ya thor..

  3. Ahhh ff nya bikin tetrang thor.
    Aku suka bgt sm bahasa yg author pake bener2 ringan tp bermakma kyk lg baca novel

    Myungzy kapan jadiannya?? Tetap setia mnunggu ff ini.
    Semangat thor

  4. Aku YAKIN deh,,itu bukan mimpi kan thor,.??,haha…aku yakin tuh bukan mimpi.. *aslinya ini aku lagi berharap*

    Bukan mimpi…bukan mimpi…!!! itu pasti Suzy pingsan wktu dicium Myungsoo..,jdi dia bngun² tau² udh gelap aja..iya kan..?? *ngeyel* #diamuk masa

    Halahhh..itu mimpi atau nggak sih..??, pasti nggak kan thor..?? Ayolah thor… #reader durhaka

    hehw…sukurin lo Bang Myung..tuh kan..cemburu lu ma Jihwan..?? ahhh….aku suka bnget sama karya² author…ah..pokoknya I LOVE YOU deh thor 🙂 #plaaakk

    jinjja…seneng banget,.bca ff author kayak obat pusing sekolah.., hehe…#gila

    FIGHTING Thor.. 🙂 DAEBAK !! 🙂
    Aku mengungggguuuuuuuuuuuuu 🙂 #semangat

  5. yaahhh thorrr ternyata cuma mimpi 😦
    kekekeke tp bagusss thorrr cm sayang myungsoo blm tau kalo suzy adiknya sunggyu hehehe
    lanjutt yaa thorr daebbak 😀

  6. wahh makin seruuuuuu!!
    itu kirain beneran.. ehh ternyata cuma mimpi-__-semoga mimpinya langsung jadi kenyataan deh
    duhh Myungsoo gimana yahh.. dia rada nappeun sih._.
    DAEBAK THOR~

  7. wah dikirain scene yg bagian kiss itu beneran ternyata cuma mimpi, wah author daebak, ceritanya makin seru dan keren. berharap yg dimimpiin suzy bisa jadi nyata kalo myungsoo adalah calon pendamping suzy.
    di tunggu lanjutanya. ^^
    :-D.

  8. jiaah myungsoo nappeun beraninya kissu soojung didepan suzy…*lempar myungtal ke laut

    tapi..tapi..itu myung cemburu ke jinhwan cute bnget..hahahah rasain lu

    wkwkwk kissu itu ternyata cuma mimpi..pantesan berasa aneh kok suzy cepet luluhnya

    ditunggu next chaptnya

  9. Ahhay, kyknya myungsoo udah mulai cemburu tu am suzy, makin seru aj ni tbor, buat next chapnya jngan lama2 d’publishnya ya thor…
    Fighting3x….:)

  10. Jiaah…udh greget bacanya, pantesan rada janggal gitu…eh ternyata cuma mimpi xD
    Aish..dasar playboy, slalu ngumbar kemesraan’a di tempat umum..di hadapan Suzy lagi ck
    Makin ke sini makin assiik ajja ^^
    Gak sabar baca lanjutannya ^o^9

  11. Astaga, kirain beneran eh ternyata cuma mimpi..
    Semoga myungpa jatuh hati beneran sma suzy n cpet terungkapnya fakta bhwa suzy adik sunggy sehingga myungpa ga bsa macem2..

  12. aiissh jinja, kisseunya mimpi ? Mwoya ..

    Aigoo myung cmburuu hahahaa rasain luu :p

    Suzy brtahaan yaa, jgn ampee mauu ma myung kloo dia msih nappeun 😀

    Hwaiting thor bwtt ujiannya 🙂

  13. hello hello saya pembaca ke sekian tp saya peninggal jejak ke 61
    *lirik A.Y.P
    tadi siang udah baca part 5 lho dan baru part 3-4 saya baca~
    kkk gak bosen ih baca karyamu, tp kenapa kamu gak coba kirim karyamu ke majalah2 ex kaWanku or Gaul Magz kan lumayan honornya.
    oke part 5 udah saya comment juga, fighting berkarya~
    *terbang bareng hampit sunggyu

  14. wah, gimana ya kalo myungsoo tau suzy adeknya sunggyu??
    sama kalo sunggyu tau suzy diincer myungsoo??
    aaaaa… myungsoo nya jga cemburu sama jihwan *benergaksihtulisannya? wkwk..
    langsung lanjut ya

  15. “Gila! Gila! Gila!” itu yang diucapkan temen-teman disebelahku yang melihatku tersenyum-senyum sendiri, tertawa sendiri baca ini..
    Biarlah.. yang penting aku happy! hehe
    Ngegemesin Myungzy!!! 😀
    Kirain kenyataan itu adegan ciumannya.. eh taunya cuma mimpi *kecewa
    Lanjutt

  16. ngengg kirain yang mereka kiss beneran ternyata cuma mimpi wkwk author ngejebak nih haha tapi mudah2an bisa menjadi nyata(?) 😀

  17. Heeehhh, cuman mimpi ternyata-_-
    Aku kira beneran thor. Kkkk~
    Udah kaget bacanya.
    Partnya terlalu pendek thor:(
    Fighting thor buat ffnya^^

Tinggalkan Balasan ke 108azis Batalkan balasan