GUARDIAN ANGEL/ FF / Part 4

 

 

Author: Han Hyomi

Genre: fiction, romance

length: Chaptered

casts:

• Bae suji
• choi minho
• kim myungsoo
• choi Jinri

 

 

 

The cast are not mine but the story line is!

 

 

On a cold winter day, God has sent an angel on earth for one person

After a long time passed, that angel who has given so much love,

Had been hurt and shed tears

But the angel still smiled at me

[Nu’Est – Happy Birthday]

 

*Author POV*

Guardian Angel atau malaikat penjaga, adalah mereka yang mengabdikan diri untuk menjaga orang-orang terkasih yang tak bisa mereka tinggalkan meskipun setelah kematian memisahkan. Namun ada juga diantara mereka yang menjadi guardian angel bukan dari keinginan mereka sendiri, melainkan karena orang-orang yang mereka tinggalkan belum bisa melepaskan kepergiannya.

Bagi Myungsoo, menjadi guardian angel adalah opsi yang ia pilih dengan senang hati. Karena ia ingin bisa selalu menjaga yeoja itu, yeoja yang pernah ia selamatkan dengan menukar nyawanya sendiri. Bae Suji.

***

[Seoul, Oktober 2010]

 

“apa kita akan seperti ini selamanya?”

“ne, oppa”

“kau harus berjanji untuk selalu bersamaku Suji-ah”

“ne, Minho oppa. Yaksokhae!”

Yeoja cantik itu melingkarkan kedua tangannya ke leher namja yang memeluknya dengan hangat itu.

“sekali lagi, saengil chukhaeyeo Suji-ah. Saranghae”

Suji tersenyum sambil mengangguk kecil dalam pelukan namjanya yang jangkung. Tanpa mereka sadari, sesosok lain sedang memperhatikan mereka dengan tatapan sendu.

“mianhae, tapi mungkin kau tidak akan bisa menepati janjimu padanya Suji-ah…”

gumam namja dengan pakaian serba putih dan kulit secerah cahaya bulan itu yang terus memandang lekat sepasang kekasih dihadapannya.

***

 

*Choi Minho POV*

 

CITTTTTTTTTT!!!!!

….

BRAKKKK!!!!

“ARGHHH!!!!”

Suara teriakan Suji yang membangkitkan bulu roma itu bergaung dalam telingaku, semua seakan terjadi dalam gerak slow motion dan memuakkan.

…….

“ANDWAE!!!

SUJI-AHHHH!”

Teriakku lantang saat mulai menyadari apa yang terjadi, aku terduduk lemas dipinggir jalan dengan mata terbeliak tak percaya. Orang-orang mulai berdatangan mengerumuni sosok bermandi darah itu.

“andwe…andwe…andwe…”

kugeleng-gelengkan kepalaku. Cairan hangat mulai menggenangi kedua pipiku

“ANDWAE~~!!!

BAE SUJI!!!!”

***

 

[Seoul, Maret 2013]

*Choi Minho POV*

“Minho!! Oper bolanya! Ya. terus Jonghoon!”

“terus giring ke sayap kanan, yak!! Minho, shoot!!”

Pritttt…!!

Suara tiupan panjang mengakhiri sesi latihan sore ini, ku seka peluh yang mengucur deras di pelipisku.

“bagus sekali, terus pertahankan seperti tadi Minho-ah” pria setengah baya yang masih terlihat sangat atletis itu menepuk pundakku  dan tersenyum bangga

“gamsahamnida coach” jawabku membalas senyumnya

“baik anak-anak, ini latihan terakhir kita. Jaga stamina kalian, lusa kita akan menghadapi pertandingan dengan Universitas Daekyung” ucap pelatih Yoon kepada seluruh team yang berkumpul disisi lapangan membentuk setengah lingkaran mendengarkan arahan darinya.

Sudah setahun ini aku kembali keduniaku yang dulu, basket. Semua karena yeoja gila bernama Choi Jinri. Kadang aku masih tak percaya yeoja itu berhasil membuatku kembali pada basket. Meskipun begitu, sejujurnya aku merasa sangat berterima kasih padanya. Kini aku mulai bisa kembali tersenyum, berkat basket dan dengan berat hati aku harus mengakuinya; Choi Jinri.

Suji-ah… kau tak marahkan disana jika aku dekat dengan sahabatmu yang bawel itu?

[Seoul, Maret 2012]

“Minho sunbae, aku tidak mau tau pokoknya kau harus kembali bermain basket!” Seru Jinri sambil berusaha mensejajarkan langkahnya denganku.

“jika aku tak mau?” jawabku acuh

“kalau kau tak mau, maka aku…” ucapnya ragu sambil berfikir. Aku menyeringai kearahnya dengan menyipitkan mata

“sudah kubilang kau tak bisa mengaturku hoobae” sinisku dan mempercepat langkah

“apa kau fikir Suji akan bahagia melihatmu seperti ini!!”

Teriakan Jinri menhentikan langkahku, tubuhku membeku mendengar nama yeoja itu disebut.

“siapa kau sebenarnya?” tanyaku dingin dan kembali melangkah kearahnya dengan tatapan tajam yang menuntut “apa kau…kenal dengannya?”

“Suji? ne. Dia sahabatku”

“Jinja? tapi kenapa aku tak mengenalmu??”

“aku sahabatnya sejak kecil, tapi aku dan keluargaku harus pindah ke Paris seminggu sebelum  kelulusanku dari sekolah dasar. Aku mengetahui tentang mu dari Suji, dia sering menceritakan dirimu dalam setiap e-mail yang ia kirimkan padaku. Jadi-“

“jadi kau berbohong tentang menjadi hoobaeku di SMA Daeguk?” potongku masih menatapnya tajam

“mianhae, sunbae. Tapi melihat keadaan dirimu sekarang, yang sepertinya sangat berbeda dengan semua gambaran yang pernah Suji ceritakan, membuatku ingin mengembalikanmu menjadi Minho yang dulu”

“untuk apa? Toh dia sudah tak ada lagi” gumamku getir

“karena dia yang menginginkannya sunbae. Mungkin ini terdengar gila, tapi seminggu setelah ia meninggal. Aku …” Jinri terlihat ragu

“kau apa?” tanyaku tak sabar

“aku menerima sebuah e-mail darinya, ia memintaku untuk mengembalikan kebahagiaanmu”

“MWORAGO!??” mataku membulat tak percaya. Lalu Jinri mengambil tabletnya dan menunjukkan email tak masuk akal yang ia maksud.

 

To: JinriChoi@yahoo.kr

From: BAEbySuj@yahoo.kr

Subject:Choi Minho

Annyeong Jinri-ah, apa kabarmu? Semoga kau baik-baik saja. Aku sangat merindukan mu.

Aku memiliki permintaan terakhir untukmu, bisakah kau jagakan Minho oppa saat kau kembali ke Korea nanti? Aku mengandalkan mu Jinri-ah, buatlah Minho oppa bahagia. Aku percaya kau bisa.

Pyyong! Annyeong chingu-ah, saranghae…

 

Nafasku terasa sesak, alamat email itu jelas milik Suji!

***

[Seoul, Maret 2013]

*Author POV*

“dia sudah lebih sering tersenyum sekarang, apa kau bahagia Suji-ah?” Myungsoo menatap yeoja disebelahnya itu dengan tatapan menyelidik.

“ne, oppa. Jinri melakukan semuanya dengan sangat baik”

“kau sungguh tak apa? Gwenchana?” kejar Myungsoo lagi, kali ini disertai lirikan kearah pinggir lapangan basket. Disana terlihat Jinri yang menyodorkan handuk dan sebotol minuman pada Minho, yang diterima namja jangkung itu sambil tersenyum kecil.

Suji mendesah perlahan dan tersenyum lembut kearah mantan kekasih dan sahabatnya itu “aku sudah merelakan Minho oppa sedari awal kematianku, oppa. Aku bahagia melihatnya bisa kembali tersenyum”

Myungsoo tersenyum kecil dan mengelus puncak kepala Suji dengan lembut. “kau tau kan? saat Minho sudah benar-benar bisa merelakan kepergianmu, maka tugasmu sebagai guardian angel nya pun berakhir”

“ne, arraseoyo oppa” Suji memalingkan wajahnya dan menatap Myungsoo dalam “bagaimana denganmu oppa? Bagaimana dengan orang yang kau jaga? apa dia sudah berbahagia dan bisa melepaskanmu?”

“antara iya dan tidak. Aku tak yakin” Namja tampan itu tersenyum misterius

“oppa! kau curang!” pekik Suji mengerucutkan bibirnya kesal sambil mencubit lengan Myungsoo

“haha..arraseo. Kkaja, ikut aku”

“eodi?”

Tanpa menjawab, Myungsoo meraih dan kemudian menggenggam telapak tangan Suji dan dalam satu kali kedipan mata keduanya telah menghilang.

***

“pemakaman? Kenapa kita kesini oppa?” Suji mengedarkan pandangan bingung kesekeliling arena pemakaman.

“kau bilang, ingin mengenal siapa orang yang aku jaga” jawab Myungsoo tenang sambil terus menarik tangan Suji untuk mengikutinya. Ia menghentikan langkahnya ketika mereka tiba disebuah gundukan makam yang terlihat sangat terawat.

Gundukan menyerupai bukit kecil itu dipenuhi rumpun bunga mawar yang tumbuh subur.

“oppa? igeu… makamku, kenapa kita kemari?” tanya Suji yang semakin tak mengerti.

“ya, ini memang makammu. Sekaligus makam dari orang yang aku jaga selama ini”

“mwo?!” Suji terperangah menatap namja yang berdiri disebelahnya itu

“tujuh tahun lalu, saat aku masih berusia empat belas tahun. Aku jatuh cinta untuk yang pertama kalinya. Dia yeoja tercantik yang pernah aku lihat. Setiap hari, aku terus selalu menyempatkan waktu untuk bisa menatapnya meskipun hanya dari balik etalase café” Myungsoo tersenyum sambil menoleh kearah Suji yang masih menatapnya tak percaya

“aku adalah seorang namja yang anehkan Suji-ah? Aku tak berani mendekatinya, aku tak tau namanya tapi tetap saja lima tahun yang lalu aku dengan suka rela mengorbankan nyawaku demi menyelamatkannya” Myungsoo tersenyum lembut pada Suji yang menggerakkan bibirnya untuk mengatakan sesuatu tapi sama sekali tak ada suara yang terdengar dari bibir mungilnya itu

“neo…neo…neon nae cheon..cheonsa? Neon nae cheonsa oppa? Kau guardian angelku dan kau adalah namja itu??” bergetar dan tergagap, akhirnya kalimat itu berhasil diucapkan Suji. Yeoja itu masih membeku ditempatnya, ia tak pernah menyangka jika Kim Myungsoo yang selalu bersamanya ini adalah Kim Myungsoo yang sama dengan namja yang dulu telah menukarkan nyawanya demi Suji.

“saranghae… Bae Suji” ucap Myungsoo lembut sambil meraih jemari Suji kedalam genggamannya. Setetes air mata haru jatuh dan membasahi pipi seputih saljunya.

Namja itu bahagia, setelah menanti selama tujuh tahun akhirnya ia bisa mengucapkan kata-kata itu.

***

[TBC]

Annyeong…. author gaje beserta ff gagal dateng lagi ^^

jeongmal mianhae…kalau lanjutannya ini lama banget dan baru bisa di post sekarang. Karena banyak sekali kendalanya, mulai dari kerjaan yang menumpuk sampe kehilangan inspirasi dan mood buat ngelanjutin ff ini. Tapi syukur Alhamdulillah… akhirnya inspirasi dan mood nya datang lagi xD

 

eitss…seperti sebelumnya, jangan protes karena kependekan ya, emang sengaja. #plakk

hehe..gak sih cuman menurutku itu udah sesuai proporsi cerita. kalo panjang-panjang ntar takutnya malah ngelantur dan menyimpang jauh dari inti cerita

Semoga rasa bingung dan penasaran kalian bisa terjawab di part ini. Oh iya, part berikutnya udah endingnya.

Jangan lupa RCL ya,

 

*bow bareng G.O*

 

_Zhi_

 

 

*) Bagi seorang author yg karyanya dicetak, dibukukan kemudian dijual di toko” buku, reward yg dia dapatkan adalah royalty dan hasil penjualan. Tapi bagi author yg karyanya hanya dipostkan di blog, note fb, dan atau account” lain. Reward yg mereka dapatkan jelas bukan uang apalagi royalty, cukup berikan ‘like’ dan ‘comment’ itu benar” sudah membuat mereka puas. Jadilah reader yg baik, yg bisa menghargai karya orang lain meskipun tidak sebagus karya author yg punya kesempatan membukukan karyanya!!