Marriage *part 7*

Untitled-1

 

Title : Marriage
Author :Ananda Yune
Main Cast :

  • Bae Suji ( Miss A )
  • Kim Jong In (EXO-k )

Genre : Romace, Comedy, and marriedlife
Length : Chapter

Annyeong~~ mian.. mian..lama ya? baru bisa buka PC, nih –” maksudnya mau double post sama part 8, tpi belom selesai, tinggal dikit (?) jangan lupa RCL ya ? 

 

-HARI KEDUA-

Jong In telah berada di gerbang hotel dengan dua sepeda, yang satu sepeda untuk perempuan lengkap dengan keranjangnya, sedangkan satunya lagi sepeda sport. Ia berdecak untuk kesekian kalinya, menunggu seorang yeoja sama halnya dengan mencari satu jarum di tumpukan jerami, tidak penting dan juga membuang waktu.
Suzy keluar dengan training abu-abu dipadukan kaos lengan pendek berwarna merah tua, dan alas kaki berupa sepatu sport yang berwarna abu-abu. Dan penampilan baru dengan poni yang sedikit tipis. Jong in menatapnya sejenak dari ujung kepala hingga telapak kaki. Alisnya  berkedut seakan tidak setuju dengan pakaian yang suzy kenakan, seakan ia mengerti tentang fashion.

“akan lebih manis jika kau memakai kaos berwarna pink” ucapnya dan mengalishkan tatapannya kearah sepeda yang telah ia siapkan.

“tapi aku suka dengan warna ini. Lagipula ini juga terlihat manis jika kupakai” elak suzy dan memutarkan badannya bak balerina. Jong in mendengus pelan, tetapi dia akhiri dengan senyuman tipis.

“sudahlah, hentikan. Kau membuatku pusing. Ini.. ambillah.” Ia menyodorkan sepeda for ladies untuk suzy, sedangkan suzy hanya menatap sepeda itu dan berganti pada jong in. Ia menatap jong in dengan rasa bersalah.

“waeyo? Cepatlah. Udaranya nanti tidak sejuk lagi. Kau berdandan terlalu lama.”

“ah.. mianhae. Aku tidak bisa bersepeda. Eottoke?”  suzy sedikit memiringkan kepalanya dan mencoba untuk beraegyo untuk menghilangkan aura mencekam di sekitar mereka, karena tatapan jong in.

“jinja.. berikan sepeda ini pada petugas yang ada di sana. Katakan maaf” jong in menyodorkan sepeda sport pada suzy. Suzy menerimanya dengan canggung “maaf ? untuk ap—“ ia terdiam ketika jong in meliriknya dengan tatapan –diam-dan-pergi-. Suzy berlalu dengan menuntun sepeda tersebut.

Jong in menghela nafas dan mulai duduk di tempat boncengan seraya memegang setir sepeda dengan tangannya yang panjang. Suzy berdiri tepat di sampingnya dengan mengenakan topi berwarna abu-abu dengan tanduk yang di puncaknya aku bandul-bandul yang dapat berbunyi.

Suzy menunjuk ke arah topinya dan seraya tersenyum, senyum yang menampilkan eyes-smile yang manis “lucu tidak? Aku tadi membelianya, jika kau mau aku bisa membelikan untukmu juga. Mau tidak ?”

Tanpa menjawab pertanyaan suzy, ia melingkarkan tangannya di sekeliling  pinggul istrinya dan membuat suzy terperanjat untuk sekian detik. Ia sedikit mendorong suzy ke arah tempat duduk utama untuk penyetir.

“tunggu.. aku tidak bisa” tolaknya secara halus seraa menahan pundak jong in agar tidak mendorongnya lagi, tetapi jong in terus mendorongnya dan membantunya untuk duduk di tepat di depannya.

“hanya arahkan setirnya saja, aku yang akan mengayun sepedanya. Tidak akan jatuh, aku dapat menahannya dengan kakiku.” Jong in memastikan suzy, agar istrinya itu mau menuruti keinginannya.
Suzy meletakan tangannya dia sisi setir, “siap” perlahan jong in mengayun sepeda dengan kecepatan pelan. Masih sedikit canggung bagi suzy yang biasa menggunakan mobil atau bus untuk berpergian.
Joing in memberikan aba-aba pada suzy untuk berbelok ataupun tetap lurus. Jika keseimbangan sepeda sedikit oleng, ia gunakan salah satu kirinya untuk menahan berat sepeda. Dengan kaki yang terus mengayun, dan lengannya melingkar manis di pinggang suzy, tanpa ada rasa untuk mengangkat tangannya, sedangkan suzy tidak terlihat risih dengan lengan joing in.

**********

 

“penangkaran hewan? Ayolah, banyak tempat wisata yang lebih bagus dari ini” eluh suzy seraya berjongkok di depan sepeda yang telah di parkir. Jong in menarik lengannya sampai suzy kembali berdiri tegak.
“tanyakan pada adikmu, dia yang memilih tempat wisata untuk kita” jong in menuntunnya masuk ke penangkaran hewan tanpa mendengarkan erangan suzy.

Tentu saja, di sekeliling mereka dipenuhi dengan hewan-hewan yang sedang diber makanan atau minuman. Dan ada beberapa hewan yang sedang di latih untuk pertujukan hewan yang ada di sini.
Lengan  kanan Suzy merangkul lengan Jong in yang membawa makanan ringan untuk mereka berdua, dan tangan kirinya masukkan ke dalam saku. Ia menunduk untuk melihat wajah Suzy yang terlihat gelisah akan hewan-hewan yang mencoba untuk mendekatinya.
Jong in tersenyum samar, dan secara perlahan melepaskan rangkulan Suzy, dengan cepat ia merubah mimik wajahnya menjadi kesal dan seakan tidak ingin Suzy ganggu. Suzy hanya menatapnya heran dan detik kemudian mengerutkan keningnya.  Ada yang salah ?
“waeee ?” eran Suzy yang tanpa sadar lengannya bergerak untuk kembali merangkul lengan Jong in yang disambut dengan gelengan kapala yang tegas dan wajah yang datar. Seakan mengerti, Ia menundukan kepalanya dan berjalan di belakang Jong in, menyeruput minuman dingin yang sempat ia beli setelah masuk ke penangkaran ini.
Mereka kembali berjalan tanpa berkata apapun, dan tanpa saling melihat satu sama lain. Sunyi. Itulah suasana yang menyelimuti mereka sepanjang perjalanan. Jong in yang memakan jajan ringan secara tersenyum kecil mendengar suara sedotan yang di minum suzy. Sepertinya minuman yang ia minum telah habis beberapa detik yang lalu, tapi yeoja itu tetap menyeruput minuman itu seakan tidak dapat membeli minuman yang lain.
Jong in memandang jalanan yang rimbun dengan pohon yang menutupi sinar panas Matahari. Terdengar kicauan burung-burung yang nyaman untuk di dengarkan, udara yang segar sehingga menyejukan pikirannya yang penat. Ahh.. ini yang ia inginkan. Rupanya ide dari zelo untuk datang ke penangkaran hewan bukan ide yang buruk, tunggu.. tapi mereka berdua hanya berjalan tanpa ada keinginan sedikitpun untuk berbagi kesenangan dengan hewan-hewan yang ada di sini. Bagaimana ingin berbagi kesenangan, jika ada hewan yang mendekat Suzy sudah berteriak tidak jelas dan menyeretnya pergi untuk menjauh ?
Tapi.. dia tidak mendengar suara sedotan yang berisik itu lagi? Jong In menoleh ke belakang, dan ia mendapati tidak ada orang di belakangnya. Ada, tapi berjarak 2 meter di belakangnya dan itu bukan suzy. Di mana yeoja itu ? ahh.. merepotkan. Ia baru saja mendapatkan apa yang ia inginkan.  Ke mana dia ?
Jong In mengedarkan pandangannya ke setiap penjuru di penangkaran itu. ia telah memeriksa beberapa toko minuman, mungkin saja Suzy berhenti untuk membeli minuma. Dan beberapa bangku yang ia lewati juga tidak ada pertanda di mana yeoja itu.

“AARRRGHH…” teriak seseorang yang suaranya sangat familiar di telingga. Ia tolehkan kepalanya dan mendapati Suzy sedang dalam ‘bahaya’, ia hanya menghela nafas lega dan berjalan pelan ke arah Suzy dengan senyuman tipis terpasang di wajahnya. Yeoja itu…

************

Suzy mengedarkan kepalanya untuk ke sekian kalinya. Mulutnya tidak berhenti memanggil nama seseorang “jong in..” hanya nama itu yang keluar dari mulutnya. Ia benar-benar tidak tahu. Tidak tahu jalan pulang, tidak tahu harus ke mana, tidak tahu harus melakukan apa, tidak tahu harus berbicara pada siapa, hanya mengucapkan nama itu dengan lirih tanpa berhenti mencari namja yang mempunyai nama itu.
Ia behenti di sebuah bangku masih memandang sekitarnya. Ia melihat beberapa pasangan yang saling merangkul satu sama lain, berbagi minum dan juga makanan ringan, dan saling tersenyum satu sama lain. Ia menghela nafas dan mulai bermain dengan sepatunya. Ia masih haus.
Suzy berjalan ke arah toko untuk membeli minuman dingin dan beberapa biskuit untuk mengganjal perutnya yang kembali berbunyi. Ia membawa semua makanan yang dia beli di bangku yang tadi ia duduki, meminum dengan cepat hingga menyisahkan setengah botol. Lega rasanya, tenggorokan yang kering itu telah diobati dengan minuman dingin.
ia menaruh botol minuman itu di sampingnya, dan membuka bungkus biskuit yang tadi ia beli. Satu potong biskuit ia makan tanpa hambatan, potongan yang kedua juga tanpa hambatan. Matanya tidak berhenti mencari namja itu, ia menolehkan kepalanya ke kanan ke kiri, mungkin saja namja itu sedang lewat di depannya atau mungkin saja juga mencarinya. Mungkin.
Tanpa ia sadari ada seekor monyet yang berlari ke arahnya dan mengeluarkan suara aneh. Suzy menatap ke arah depan dan telah mendapati monyet itu telah ada di panggukan suzy dan berusaha merebut biskuit yang ada di tanggannya. Butuh dua detik bagi Suzy untuk menyadari hewan yang ada di pangkuannya adalah monyet. Saat ia mereasakan telapak tangan monyet yang kasar menyentuh lengannya. Ia membulatkan matanya dan memejamkan matanya untuk berterika kenyang. Ia butuh bantuan. Siapa saja, khususnya Jong In.
“AARRGGHHH….” teriaknya masih merasakan monyet itu ada di pangkuannya, dan monyet itu mengeluarkan suara yang Suzy sendiri tidak tahu artinya. Siapa saja ? tolong ?
“Arrrghh.. singkirkan monyet ini. Jebal” rengeknya tanpa berusaha menyingkirkan monyet itu.
“perlu bantuan ?” tanya seorang namja. Suara itu. Jong In. Suzy membuka matanya dan benar, Jong In sedang berdiri di depannya dengan tersenyum lebar. Ahh.. bukan. Dia tertawa. Tertawa di atas penderitaanya.
“Jong In” teriak suzy yang membuat namja itu mengangkat monyet tersebut. Membuat suzy bernafas lega dan mecoba menghindari Jong In yang membawa monyet itu. cukup. Ia tidak mau untuk kedua kalinya.
“berikan monyet itu kepada petugas yang ada di sana. Dan cepat pergi dari sini” pinta suzy seraya menunjuk seseorang dengan pakaian pagawai yang sedang membawa beberapa monyet dengan senyuman lebar.
“shireo. Berikan sendiri” Jong in berjalan mendekat ke arah Suzy, tanpa mengucapkan kalimat penolakan, Suzy berlari menghindar dari Jong In dan monyet yang di rangkulnya itu. ia dapat mendengar derap kaki yang berusaha menyamakan jarak dengan dirinya. Dan untuk pertama kalinya, suzy menyesal karena sering membolos P.E.
“Jong in.. JANGANNNN” teriaknya tanpa berani menatap Jong in yang sedang tertawa puas. Sepertinyaa ketakutan mengalahkan kecerdasan Suzy. Suzy tidak berlari lurus ke depan, hanya berlari memutar seperti lingkaran. Entah sadar atau tidak, tapi Jong In sangat menikmati untuk menjahili istrinya itu. lebih baik melihat Suzy kewalahan seperti itu, daripada mengeluh tidak jelas. Sangat menarik.

************

Jong In telah mengembalikan monyet itu pada petugasnya dan mencuci telapakan tangan, lengan, hingga sikunya. Suzy bersikeras tidak ingin menyentuh atau disentuh Jong In yang baru saja bermain dengan monyet itu.
“sudah ?” tanya Jong memastikan. ia telah mencuci tangannya dengan sabun kesehatan sebanyak  4 kali, dan ia cukup yakin jika tangannya sekarang termasuk tangan yang bersih. Suzy mendekatkan kepalanya ke tangan Jong In. Menatap tangan itu dan mencoba mencium baunya. Masih bau monyet ? Jong In membiarkan Suzy memeriksa kuman dari monyet itu. Ia akan mencuci lagi sampai  Suzy merasa puas. Toh.. tadi ia sudah menjahilinya sampai puas juga ?
“sekali lagi” kalimat itu telah keluar dari mulut Suzy sebanyak 3 kali, tapi tetap saja ia kembali mencuci tangannya. Jong In menghela nafas dan memilih untuk mengalah. Ia kembali mencuci tangannya. Semoga yang ini benar-benar yang terakhir kalinya.
**********

Dan benar, memang tadi terakhir kalinya mencuci tangan, dan sekarang ? mereke berdua kembali berjalan dan sesekali memberikan makanan pada hewan-hewan yang mereka temui, mencoba melakukan sedikit interaksi dengan mereka. Tidak buruk.
Tangan Jong In menggenggam erat tangan Suzy, menjaga yeoja itu agar tidak hilang dari genggaman dan pandangannya. Lebih baik melihat yeoja itu ketakukan dalam genggamannya daripada melihat yeoja itu ketakutan dengan seekor monyet dalam pangkuannya.

TBC~~

59 pemikiran pada “Marriage *part 7*

  1. Sumpah ngakak . Suzy kocak banget. Kai jail nih sama suzy . Wah wah ide zelo emang top bikin kaizy punya moment yang lucu . Lanjuttt thor . Gak sabar pengen baca part selanjut’y . Jangan lama” ya 😉

  2. Cuit..cuit..
    KaiZy kya’a udh mulai akur nih..walaupun blm akur” bgt 😀
    Ada kemajuan Kai udh mulai perhatian ma Suzy n udh mw ngegenggam tngan Suzy..so sweet…keekeke
    Wah makin seru 🙂
    next part publish soon ya ^0^

  3. cie_cie kaizy udh mulai so sweet,,
    kpn pnya aegy,,
    Psti aegy’y lucu,si kai jga udh perhatian k suzy ^^
    Saeng Jgn lama2 part 8
    Hehehe

  4. Wah sweett bgt chingu..ayo dong lbih so sweett lg..suzy lucu bgt.

    Please chingu lnjutny jgn lama2 dong..suka bgt sma ff ini..dan yg pnjang dong lanjutanny.
    Mian ya chingu bnyak mintanya hihihi

  5. Cuma satu kata yg ada dipikiranku abis baca ff ini Soo sweet bgt sih kai
    Kayaknya ini belom sampe konflikny ya??drpada penasaran mending kutunggu aja next partnya deh
    author hwaiting ^.^)9

  6. Sampai part berapa nih? Menurutku pasangan ini cocok kok…………
    Kapan kapan buat ff kai sama suzy lagi ya

    Ditunggu kelanjutannya …………….

  7. Hahahahaha ada” aja kelakuannya kai xD
    Jd penasaran sama povny kai btw thor ini engga ada povnya kai ya?
    Kapan ada konfliknya? Kapan kai cemburu?
    Nexxt ya thor hwaiting 😀

  8. Ahhh… lucunya tingkah mereka jadi gemes sama tingkah mereka secara ga langsung jongin lindungin suzy oohhh romantisnya…. jongin ah…. jagain suzy ya…

Tinggalkan Balasan ke TejaLiz Batalkan balasan