Marriage *part 6*

Title : Marriage
Author :Ananda Yune Main Cast :

  • Bae Suji ( Miss A )
  • Kim Jong In (EXO-k )

Genre : Romace, Comedy, and marriedlife

Length : Chapter

Annyeong~ wew… im back.. entah, ini FF tambah drama ato apa.. but this post for you, enjoy what i made, give me a comment or like..

Author’s POV

Suzy berbaring di ranjang dengan keadaan gelisah. Sesekali di menoleh ke sampingnya. “ani.. ani.. ani” racaunya lalu membalikan badan memunggungi jong in yang sudah tertidur lelap.

Ini pertama kalinya mereka tidur berdua di satu ranjang. Tentu saja jong in tidak ambil pusing dengan keadaan mereka. Mereka juga sudah memiliki status yang jelas, menikah. Lagipula jong in tidak ada niat untuk menyerang suzy. Tapi tidak bagi suzy. Yeoja itu kembali menoleh ke arah jong in. Suzy memeluk gulingnya erat.

Suzy mendengus dan duduk di tepi ranjang. Diayunkan kakinya seraya bersenandung pelan, mencoba menggilangkan pikiran kotornya. Tidak akan ada yang terjadi, setidaknya itulah yang ia harapkan.

Sekarang suzy bermain dengan rambut-rambutnya, menyisir dengan jemarinya. Otaknya mengingatkannya untuk tidak menoleh pada jong in, tetapi kepalanya kembali berputar. Jong in menggunakan tangan kanannya sebagai bantal. Entah ini jebakan, tapi di kamar ini hanya ada satu bantal dan satu guling. Setalah perdebatan yang sangat hebat antara suzy dan jong in untuk pemberebutkan bantal berserta guling. Dengan alasan ‘perempuan harus dilindungi dan seorang suami harus mengalah pada istrinya, apalagi masalah bantal dan guling’ suzypun menjadi pemenangnya.

Sebenarnya suzy juga geli menggunakan sehatus menikah sebagai alasan, tapi tidak ada cara lain jika tidak menggunakan bantal dan guling dia tidak akan bisa tidur. Tunggu.. walaupun dengan adanya bantal dan guling sepertin sekarang ia juga tidak bisa tidur.

Dapat ia rasakan telapak kaki yang mendorong punggung bagian bawahnya pelan. Suzy berbalik dan melihat jong in menatapnya dengan mata mengantuk.

“bisakah kau tidur? Kenapa kau menatapku terus? Aku bisa merasakannya” terangnya dengan suara serak. Suzy merasa tertangkap basah, ia membaringkan tubuhnya kembali dan menjaga jarak dengan jong in. Jong in menatapnya malas dan memejamkan matanya lagi. Tidak ambil pusing.

*********

Suzy membuka matanya dana menguap pelan. Mengerjapkan matanya berulang kali, menghembuskan nafas panjang. Ia bersyukur kerana masih dibari kesempatan untuk hidup kembali dan memulai harinya.

Suzy menoleh dan menyadari jika jaraknya dengan jong in sangat dekat. Ia bisa merasaka hembusan nafas jong in yang menerpa dahinya. Ia kembali diam tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah ia tahu bahwa jong in sedang memeluknya.

Ia kembali menatap jong in dan merasa sedikit rasa besalah pada namja itu. pasti tidak nyaman tidur tanpa menggunakan bantal. Tunggu.. tapi diakan namja, seharusnya hal kecil seperti ni tidak diambil pusing,kan ?

“arrgghh” erang jong in saat ia menggerakkan kepalanya. Mencoba untuk bangun dan melepas pelukannya pada suzy. Dipeganggnya lehernya itu seraya menguap pelan. Digerakan lehernya pelan ke kanan-kiri secara berulang. “arrgh” erangnya lagi.

“waeyo?” suzy masih berbaring di ranjang seraya menatap jong in kasihan.

“entahlah, leherku sakit sekali”

“sakit? Mungkin kau salah tidur” jong in menatap suzy, tidak mengerti dengan ‘salah tidur’. Suzy menatap jong in dengan tatapan innocentnya.

“salah tidur itu disebabkan letak kepalamu tidak sesuai dengan bantal. Semacam itulah”

“bantal? Berarti ini salahmu. Jika kau tidak egois maka aku tidak menderita salah tidur atau apalah”

“neee? Ya! Jika aku menggalah dan menderitak salah tidur itu lebih buruk. Kau mau membiarkan aku merasaka sakit sepanjang hari?”

“aishh.. jinja. Kau selalu sama ingin dihargai dan menjadikan wanita harus dilindungi sebagai alasan” jong in memijat pelan lehernya dan menendang kaki suzy pelan.

“memang itu kenyataannya. Wanita harus dilindungi. Sini.. biar aku pijat” suzy duduk di belakang jong in. Lututnya ia gunakan sebagai tumpuan tubuhnya. ia harus setengah berdiri untuk melebih punggung jong in.

Dipijatnya leher jong in pelan. Suzy hanya menekan-nekan leher jong in tanpa mengetahui urat-urat yang sedang berkedut. Rambutnya yang dibiarkan terurai hingga ke bahu jong in. Ketika menarik nafas, jong in dapat merasakan aroma shampoo strawberry yang digunakan suzy.

**********

Jong in sedang mengamati jadwal liburannya selama di pelau jeju. Zelo yang menentukan tempat wisata yang akan mereka kunjungi. Entah apa yang dipikirkan bocah itu, semua tempai wisata seperti study tour untuk siswa SD.

Jong in menghembuskan nafas dan menlihat ke arah jam tangannya. “jam 9. Mana dia?” gumamnya. “ya! Bae suz—“ ucapan jong in terhenti saat melihat suzy yang  baru saja keluar dan mengkunci pintu kamar mereka.

“wae?” suzy menatapnya dengan tatapan innocent. Jong in menatap suzy dari ujung rambut hingga unjung kaki. Suzypun ikut menatap penampilannya itu.

“kau yakin akan memakai baju seperti ini”

“ne. Waeyo? Apa aku salah kostum?” suzy berputar bak balerina di hadapan jong in yang sedang memasang muka datar. “aniyo. Sangat cocok. Kkaja” jong in berjalan mendahului suzy tanpa ada niatan untuk mengandeng tangan suzy. Suzy berlari untuk mensejajarkan langkahnya dengan jong in “ya! Kim jong in. Tunggu aku. Jalan bersama. Ya!!”

**********

“WHAT?” mata suzy membulat ketika memandang tempat wisata yang ada di hadapannya itu. sebuah tebing tidaklah pantas dengan pakaiannya sekarang ini. Pantas saja semua orang menatapnya aneh ketika memasuki gerbang ini.

Ia menatap pakaiannya. Dress selutut berwarna putih tanpa lengan, high heels setinggi 7 cm, dan rambut yang diurai sangat bertolak belakang dengan tempat yang ia datangi. Ia melirik jong in yang sedang memotret pemandangan sekitar. Pantas saja namja itu bertanya tentang penampilannya. Pakaian yang ia gunakan juga terkesan simple. Hanya jeans, t-shirt abu-abu, dan jaket. Dengan penampilan menipunya itu, semua orang pasti berfikit ia murid SMA, bukan seorang suami.

Suzy berjalan ke arah jong in dan menepuk pundak namja itu. “ya! Kenapa kau tidak bilang padaku? Lihat penampilanku. Ini benar-benar tidak cocok. Semua orang menatapku” protes suzy, dan jong in hanya mengangkat bahunya tanpa ada niat untuk bertanggung jawab.

“lebih baik kita memanjat tebing itu. lagi pula tidak terlalu curam. Katanya pemandangan paling bagus jika dilihat dari atas tebing itu.” jong in menunjuka puncak tebing itu tanpa melihat suzy yang sedang menunduk merutuki nasibnya.

“kkaja” ucap jong in ringan, seraya menarik tangan suzy cukup kuat. Suzy mencoba melepaskan cengkraman jong in di lengannya, ditahan setiap langkahnya untuk memperlambat.

Untung saja, jalan yang tersedia cukup bagus. Berupa tangga kecil yang tersusun rapi. Ia menghela nafas lega yang mulai berjalan di belakang jong in. Tangan suzypun sudah terlepas dari cengkraman jong in. Suzy mencoba merapikan dress dan rambutnya yang berterbangan tertiup angin.

10, 15, 20,25, anak tangga terlewati. Semakin menuju puncak, anginpun semakin kuat dan terasa dingin. Rambut suzy menutupi wajahnya, tangan kirinya berusaha meminggirkan rambut dari wajahnya karena menghalangi padangan. Sedangkan tangan kanannya berusaha mati-matian menutup dressnya yang terangkat.

“aarrgghh” rintih suzy ketika ia jatuh karena kakinya yang tidak sepenuhnya menyentuh anak tangga, sehingga ia kehilangan keseimbangan. Jong in berbalik dan menatap wajah suzy yang masih tertutup dengan rambut. Kedua telapak tangannya memijat kakinya yang terkilir.

Tiba-tiba jong in yang sudah berjongkok di hadapannya melepas high heelsnya, dan menganggantikan suzy memijat kakinyaia terus memijay suzy tanpa menatap ataupun berbicara padanya. Hanya diam.

“kau ini. Hanya menaiki tangga saja terkilir. Merepotkan” jong in membantu suzy berdiri dan mengibaskan dress suzy yang kotor.

“ini salahmu. Kalau saja kau tidak berbohong. Lagi pula anginnya sangat kuat, dress dan rambutku berterbangan kemana-mana. Bagaimana aku bisa melihat jika pandanganku tertutup?”  jong in tidak menjawab,menatap suzy dengan pandangan yang sulit dimengerti. Lalu melepaskan jaketnya, ditariknya pinggul suzy agar mendekat ke arahnya. Hal kecil yang dapat membuat suzy menahan nafas.Kepalanya menunduk ke bawah, dan diikatkannya kedua lengan jaketnya cukup erat sehingga dress selutut itu kini tertutup dengan jaket yang erat. Suzy mendongak untuk memperhatikan jong in, memperhatikan wajah jong in yang memusatkan perhatiannya ke jaket, dan dress suzy.

Jong in menundukkan badannya untuk mengambil high heels suzy. “lebih baik kau tidak menggunakan ini. Biar aku yang bawa” jong in kembali mencengkram pergelangan tangan suzy. Suzy pun hanya diam membiarkan tangannya digandeng jong in, tanpa ada penolakan.

Jong in berada di depan suzy. Tangan kirinya terulur ke belakang untuk menggandeng suzy yang ada di belakangnya, tangan kanannya menyelampirkan high heels suzy ke bahu kanannya.

Tangan kanan suzy yang dicengkram jong in terulur ke depan. Tangan kirinya menggelantung bebas, dan kaki putihnya menyatu dengan batu-batu di tebing. Tidak ada dress yang terangkat, hanya rambutnya yang dimainkan angin. Pandangan tidak suka yang selalu ia tunjukan pada jong in berganti menjadi senyuman tulus yang terpancar di wajahnya.

Jong in terlihat berbeda, ia harus akui itu. kelakuannya pada suzy sedikit melunak walaupun masih menyebalkan. Bukan, cara menyampaikan perhatiannya dengan cara yang menyebalkan. Sedikit aneh memang, tapi ini lebih baik.

Jong in melepaskan pergelangan tangan suzy, dan mendaki ke batu besar yang sepertinya unjung dari tebing ini. Ia menginjak kedua kakinya ke batu besar itu, menghela nafas dan menikmati pemandangan yang ada di sekelilingnya. Tanah yang sangat luas bertanamkan bunga berwarna ingin yang indah, menyejukan hatinya yang sedang kacau itu.

“jong in..”

Ia berjalan tepi tebing, dan duduk di sana. Menggelantungkan kakinya tanpa ada rasa takut akan ketinggian. Hanya duduk diam, menikmati pemandangan yang indah dengan hembusan angin dingan yang menyejukan. Segar, ketikan angin dingin itu berhadapan dengan keringat jong in.

“jong in.. kau bisa dengar aku ?” jong in menolehkan kepalanya dan mencari suara yang memanggilnya penuh dengan harapan. Dilhatnya setiap pengunjung yang ada di puncak tebing itu, semuanya terlihat biasa saja, menikamati pemandangan dengan pasangan mereka. Jong in mengendikan bahunya, tidak perduli dengan suara yang menganggu aktivitasnya.

“jong in-ah, aku masih di bawah” suara itu terdengar lagi, tetapi jauh lebih keras daripada yang sebelumnya. Nada memohonya terdengar jelas. Sepertinya ia benar benar membutuhkan pertolongan.

Jong in tersentak ketika mengenali suara itu. ia bangkit dan berjalan ke arah suara uti dengan perlahan. Ia melongokan kepalanya ke arah suzy masih masih berusaha mendaki batu besar itu. walaupun ia lebih kuat daripada yeoja di kelasnya, tapi ia tidak pandai dalam memanjat.

Suzy mendongak menatap jong in yang tidak ada keinginan untuk membantunya. Ia meniup poninya, dan menjejalkan kaki kanannya pada bantu yang melengkung, dan tangannya mencari permukaan batu yang dapat dijadikan tumpuan.

“dasar yeoja..” jong in mengeluh pelan, lalu berjalan mendekat ke arah suzy. Dicengkram pergelangan tangan suzy erat, dan menarik yeoja itu tanpa kesulitan, seakan suzy tidak memiliki berat badan. Hanya dengan satu kali hentakan.

“arrghh” jerit suzy tertahan saat tubuhnya di tarik oleh jong in secara tiba-tiba. Dengan nafas yang kurang teratur, ia benarkan letak dressnya, dan menyisir rambut halusnya dengan tangan. Matanya menatap jong in, dan mulutnya terbuka sedikit, dan mengatup lagi. Ia ingin bertanya, tapi lebih baik jika ia menuruti namja itu.

Tidak peduli dengan suzy yang berdiri di hadapannya, ia berjalan ke tempatnya semula. Duduk di sana dalam diam, tanpa melihat suzy yang juga ikut duduk di sampingnya. Walaupun yeoja itu takut akan jatuh, ia tetap duduk di samping jong in, sedikit menjaga jarak.

Jong in merasakan kedamaian yang sudah lama tidak pernah ia rasakan lagi. Walaupun ia hanya sebentar, ia juga ingin merasakan kembali kedamaian itu.

“oh my.. lebih bagus jika di lihat dari dekat. Bentuk dan warna bunganya seragam membuat lebih indah.”

Tidak bisa-kah dia diam ?

“ditambah lagi dengan udara yang segar seperti ini. Tidak sia sia perjuanganku jika pemandangannya seperti ini. Aku jadi ingin menetap di jeju. Pasti menyenangkan tinggal di tempay yang indah dan senyaman ini. Liburan yan—-“ jong in membungkam mulut suzy. Ia tetap membungkam walaupun yeoja itu sudah memberontak, meronta tidak karuan.

Mungkin ia tidak akan bisa menemukan ke tenangan jika yeoja berisik dan lemah seperti dia selalu berada di sekitarnya. Setiap hari.

—-TBC—

gmn-gmn ? anehkan ?? dan lagi-lagi.. tidak ada jello ^o^
untuk part 7 aku upload 2 minggu lagi ya ? uda mulai UTS. wish me luck ya for the exam :))
btw.. 
mau nnya.. kalo baek yerin sama jello suamiku  cocok engga ? ini crack couple aku yg buat. wkekekke.. pengen buat ff mreka, tpi nnti aku post di blogku sendiri :33

64 pemikiran pada “Marriage *part 6*

  1. Waduh..
    Jong in ma Suzy kya’a masih blom punya prasaan satu sma lain ya..-_-
    penasaran bgt sebenar’a perasaan Jong in ke Suzy itu gimana ya?

    Next part msh lama ya..ditunggu deh ff’a 🙂
    Bwt UTS’a fighting!! ^_^

  2. Akhirnya setelah sekian lama XD
    Ini sweet moment nya mana yah thor? baru skinship doang nih? Hmmm #banyakmaunya hihihiii
    Zelo sama Yerin? Boleh juga tuh, atau sama Ji min aja, dia jg cute. Tp tp terserah sih..
    Lanjutannya update soon yah…ditunggu ^^

  3. meskipun sebel2an tp sepertinya sifat mereka sdh melunak dehh…
    mudah2an mereka cpt baikan…
    amin..

    semoga sukses deh ujiannya cingu..

  4. Sweet sih thor,
    tapi romance nya manaaa..
    Masa udah nikah tp kyk ga ada prasaan 1 sm lain.
    Tapi tetap T.O.P deh..

    Smpe brapa part sih ff marriage nya??
    Ak tgu part”brikutnya ^.^

  5. Sweet sih thor,
    tapi romance nya manaaa..

    Masa udah nikah tp kyk ga ada prasaan 1 sm lain.

    Tapi tetap T.O.P deh..

    Smpe brapa part sih ff marriage nya??
    Ak tgu part”brikutnya yaa^.^

  6. bagus tapi panjainn lagi chingu kekekeke
    apa suzy udh mulai suka kai??? gmn kai nya sendiri??
    aduh pingin cpet2 mereka nyari perasaan mereka

  7. akhirnya di post juga, acie udah ada perhatian nih dari jong in, tapi tetep aja kasian ama suzy, keep writing and wish you luck for your exam saeng

  8. waaa… ceritanya agak aneh sih.. gaje malah… :)V piss thor…
    ditunggu next chap nya… seru soalnya,,,
    hwaiting untuk exam nya thor….

  9. si jong in lumayan..udah agak melunak..
    lama bgt mreka sbenarnya ada perasaan satu sm lain gak..
    kok kyknya si jong in ogah2an gtu..hfhh

Tinggalkan Balasan ke rima Batalkan balasan