One In a Million/ FF/ Part 1

Author: Han HyoMi
Length: Chaptered (undicided)
Genre: Romance, Angst
Cast:

– Kim Myungsoo/L
– Bae Suji/Suzy
– Park Jiyeon
– Lee Seungyeol
– Jung So Jung/Krystal

Semua casts adalah milik Tuhan YME, orang tua, dan management masing masing! *tapi Suzy sama Myungsoo adalah adek plus suami kedua author #plakk

*****

***

Because of you, I can’t meet anyone else
Because you are the prettiest in the world,
Although I tried everything and anything to forget you
I only think of you…
[Son Ho Young-Pretty but Hateful]

*Myungsoo POV*

Aku menatap dengan malas senyuman malu-malu yeoja didepanku

“oppa, kau belum makan siang kan? Em..aku tadi membuat banyak kimbab. Kau mau?”

ucapnya sambil mengangsurkan kotak bekal makan siangnya.
“tidak perlu, aku tidak lapar”

ucapku dingin sambil memalingkan wajah kearah jendela yang berada tepat disebelahku. Tak kuperdulikan gurat kecewa yang terpahat jelas diwajah cantiknya. Dan aku masih tetap tak perduli saat dengan setengah menhentakkan kaki, yeoja itu keluar ruang kelas kuliah ku.

Perhatianku yang tadinya sempat terganggu kini kembali tertuju seratus persen pada Jalan, pepohonan, dan rerumputan yang mulai tampak memutih. Salju tipis turun bagaikan kapas yang jatuh dari langit. Tampak orang-orang yang sedang berlalu lalang berusaha menghindari salju yang semakin menebal. Mereka terlihat sibuk dengan urusannya masing-masing. Tiba-tiba aku jadi penasaran, apakah mereka pernah merasakan sakitnya kehilangan orang yang mereka cintai?

“oppa…kau mau makan bersamaku?”

yeoja berambut hitam lurus itu menyodorkan kotak makannya padaku. Mata bulat indahnya seperti ikut tersenyum. Cantik, sangat cantik.
“ne, Suji-ya. Hajiman, sepertinya makanan mu tidak cukup. Aku benar-benar lapar”

ucapku dengan tampang memelas
“haha…ne gwenchana oppa. Aku tidak terlalu lapar”

ia tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya yang membuat ia semakin telihat menggemaskan. Cute!
“gomawoyo chagiya…”

kucium sekilas pipi putih susunya
“ya! Oppa! Mwoya neon goya!”

serunya dengan pipi memerah yang kubalas dengan terkikik geli sambil melahap makanan dari kotak bekalnya

***

“kau mengabaikan Krystal lagi eh?”

sebuah tepukan dipundakku menyeretku kembali kedunia nyata.
“mengapa kau selalu mengacuhkannya? Apa kau tau? Dia itu yeoja paling cantik di kampus ini”

gumam namja jangkung yang kini duduk disebelah ku. Satu-satunya teman yang aku miliki setelah hampir 1 semester aku menjadi penghuni universitas yang kabarnya salah satu universitas unggulan di Korea, tapi aku tidak perduli. Bagiku sama saja, karena dia…nappeun yeoja itu, tidak disini bersamaku.
“ya! Kim Myungsoo! Kau juga mengacuhkan ku?”

Lee Seungyeol, nama namja disampingku itu mulai kesal.
Aku mendesah dan menatapnya dingin
“kalau dia paling cantik lalu kenapa? Apakah aku harus balas mengejarnya karena dia cantik??”
Seungyeol menatapku bingung.

“kau tidak tertarik padanya Myungsoo?”
“tidak”

jawabku singkat sambil berdiri dan menyampirkan ransel ke punggungku
“ya! Kau mau kemana? Masih ada kelas Jung songseng setelah ini”

decaknya mengingatkan
“aku malas dan sedang tidak mood seungyeol-ah, aku pergi”

kuangkat tanganku sebagai tanda selamat tinggal padanya. Aku bosan mendengarnya terus mengomentari sikap dinginku pada setiap yeoja yang berusaha mendekatiku.

***

“oppa, kenapa kau selalu memasang wajah dingin seperti itu?”

tanyanya, sepasang mata indah itu terlihat penasaran

“molla, memang beginilah aku. waeyo?”

sambil mengedikkan bahu aku kembali berkonsentrasi membidik objek fotoku.
“apa kau tidak khawatir? Lama-kelamaan para fans mu akan bosan dengan sikap dingin mu?”
“mwo? Hahaha…kau ini lucu Suji-ah, aku bukan artis dan aku tidak perduli aku punya fans apa tidak”
ku alihkan pandanganku pada wajah polos Suji. Ah yeoja ini selalu membuatku bahagia bila berada didekatnya. Dia bisa terlihat sangat cantik meski hanya memakai bedak bayi yang aku tau telah ia pakai semenjak dia masih anak-anak. Aku mengenalnya sejak kecil, sahabat dan sekaligus yeoja yang aku cintai.
Kugenggam tangannya yang dingin terkena hembusan angin diakhir musim gugur, lalu kumasukkan kedalam saku besar mantel hitamku sambil kugenggam semakin erat.
“dan… terlebih lagi karena kau ada disisiku. Selama kau ada disisiku, itu sudah cukup”

kutatap kedua mata indahnya penuh arti

“ma..maksud oppa….apa?”
“jadilah yeojachingu ku Suji-ah, saranghae…”
Dan salju tipis mulai turun menandai pergantian musim saat Suji tersenyum lebar padaku dan menganggukkan kepalanya.

“ne oppa, nado saranghae…”

***

Ini musim salju kedua yang harus kulewati tanpa yeoja itu. Tapi rasanya seperti baru kemarin aku menggenggam tangan dinginnya ditengah salju, dan memintanya menjadi yeojaku. Perlahan butiran air mata menetes, aku menangis tanpa suara entah untuk keberapa kalinya dan lagi-lagi untuk yeoja itu, nappeun yeoja yang melanggar janjinya sendiri.
“baru kali ini aku melihat seorang namja menangis”
Kupalingkan wajahku kearah datangnya suara yang mencemooh tadi. Seorang yeoja berdiri sekitar 5 meter dariku, dengan rambut pendek sedang mengunyah permen karet acuh sambil menatap aliran sungai Han didepan kami yang mulai membeku.
“bukan urusan mu”

Kembali wajah dingin tanpa ekspresi tergambar diwajahku. Kutinggalkan yeoja menyebalkan yang entah darimana datangnya itu sendiri
“Ya! Apa kau marah? Aku hanya penasaran”
Tidak kusangka yeoja aneh itu mengikutiku dan berusaha mensejajarkan langkahnya denganku. Aku mengacuhkannya
“ya! Kau terlihat sedih, aku hanya ingin menghiburmu”

oh Tuhan… ternyata yeoja aneh itu sangat cerewet. Kuhentikan langkahku dengan kesal
“dengar, aku tidak mengenalmu dan kau tidak berhak bertanya tentang kesedihaku!”

ucapku sedikit membentak
“kalau begitu, mari kita berkenalan”

yeoja itu lalu mengulurkan tangannya
“Park Jiyeon imnida, neo?”

*

**

***

TO BE CONTINUE….

Mianhae…kalo jelek ^.^” btw ini ff udah pernah aku post di fb ku