American Football [part 5]

Title : American Football
Author : Ananda Yunne
Genre : Romance, marriedlife
Length : Chapter (short chapter)
Main Cast :
* Bae Suzy ( MISS A )
* Kim Myungsoo ( INFINITE)

Annyeong. okeoke, pertama– sorry buat lama engga update. UKK + internet bermasalah.. so? mian. idk what to say, tp ini long-oneshot buat kalian. aku menurutku ini uda long bgt, jadi gamau tahu pokoknya ini udah panjang. Awas kalo ada yang bilang kurang(?). Ending semakin dekat bung. i’ll try do my best. thanks for those who gave me comments. love youu *makes love sign*

HAPPY READING 🙂

-Prev part 4-

Di kantor

            Dua kata ringan yang membuat genggaman tangannya melemas.

Jadi, Restaurant ini kantor barunya?, pikir Suzy
***

Author’s POV

Myungsoo dan Suzy sedang duduk bersampingan di balkon apartmentnya. Memandang langit sore Seoul. Sudah tiga hari ini Suzy bersikap aneh. Melamun, suka mengalah dan cendrung diam. Myungsoo sedikit merindukan sikap istrinya yang keras kepala, kekanak-kanakkan, dan tidak bisa diam. Selalu mondar-mandir mengeliling apartment.

“Suzy, kau ada masalah?” Tanya Myungsoo, lalu mengeser kursinya untuk berhadapan dengan Suzy. Suzy hanya mengangguk tanpa menatap Myungsoo. Walaupun pandangannya menghadapa lurus ke depan, dan Myungsoo duduk tepat di hadapannya, tapi Myungsoo tahu jika pandangan Suzy bukan untuknya. Myungsoo menghela nafas. “Baiklah”

Tepat saat itu, itu bel apartment mereka berbunyi. Suzy masih diam tidak merasa terganggu dengan bunyi yang cukup nyaring. Myungsoo setengah memutar tubuhnya, ia menatap pintu sejenak, lalu menatap Suzy. Masih belum menatapnya balik.

Myungsoo bangkit, dan berjalan tanpa semangat ke arah pintu. ia menarik kenop pintu dengan satu sentakan tanpa melihat siapa yang datang di layar interkom. Muncul Hyo Jin dan John degan senyum bodoh mereka.

“Ta-dah, kami membawa beberapa botol wine untuk diminum bersama” ucap Hyo Jin riang, lalu masuk diikuti John dari belakang walaupun Myungsoo belum mempersilahkan kedua orang itu untuk masuk. Myungsoo memejamkan matanya sejenak. Mereka berdua datang sama saja dengan bencana.

Myungsoo berjalan menyusul mereka. “Ah, Myungsoo, tolong ambilkan gelas di dapur, neeee?” suara Hyo jin yang nyaring membuat langkahnya terhenti. Ia melirik sejenak ke arah balkon. Ia melihat John yang sedang memeluk Suzy, lalu mengacak-acak rambut istrinya pelan.

Apa-apaan.. Myungsoo hendak berjalan ke balkon, tapi diurungkan niatnya setelah melihat Suzy yang tersenyum lebar. Sepertinya, tidak buruk juga kunjungan mereka hari ini.

Ia mengalahkan menuju dapur, mengambil tiga gelas, dan beberapa snacks ringan. Perutnya dalam kondisi yang tidak baik. Ia mengambil sebotol juice jeruk di kulkas sebagai pengganti winenya. Setelah merasa cukup, Myungsoo membawa barang-barang itu dengan dua tangannya. Ia menyodorkan tiga gelas itu pada John, Hyo Jin, dan terakhir Suzy.

Myungsoo cukup puas dengan juicenya. Ia berjalan ke arah dinding balkon. Menjauhi tiga sekawan itu, kerena mereka terlalu berisik jika sudah bertemu. Sangat berisik. Tak lama kemudian, John ikut bergabung dengan Myungsoo. Meninggal kedua perempuan itu dalam pembicaraan yang ia tidak boleh tahu. Sepenting apa sampai ia harus ditendang keluar?

“Wah pemandangan di sini lumayan juga” John mengangguk-angguk kecil, lalu tersenyum tipis. Myungsoo melirik John dari sudut matanya.

“Begitulah..” ucap Myungsoo setuju, lalu meneguk juicenya hingga setengah.

John menatap Myungsoo. “Kalian bagaimana? Kenapa perut Suzy belum buncit juga?” Tanyanya ringan lalu disertai tawa kecil. Myungsoo juga tertawa.

            “Dia tidak ingin punya anak dulu.” Jelas Myungsoo, lalu menunduk menatap mobil-mobil yang berlalu-lalang. Dan aku tidak akan memaksanya, tambahnya dalam hati.

            “Hei, kau harus tunjukkan siapa bosnya. Kita, sebagai laki-laki harus menang dari mereka” John menunjuk arah belakang dengan jempolnya. Myungsoo mengikuti arah jempol John. Ia melihat Suzy dan Hyo Jin sedang mengatakan sesuatu yang serius. Suzy menunduk dalam-dalam, sedangkan Hyo Jin menepuk pundak sahabatnya. Myungsoo memiringkan kepalanya, lalu berdecak pelan.

            Dasar wanita.

            “Seharusnya begitu,  tapi kenyataannya, peran mereka lebih berdampak besar terhadap kita” ucap Myungsoo menatap John sekilas, lalu menaap Suzy.

            Walaupun Suzy berada di posisi yang salah, ia selalu membantu istrinya untuk mendapatkan jalan keluar, karena itu memang tugasnya. Memang ada saatnya ia tidak ingin mengalah, tidak bisa membiarkan Suzy selalu menang darinya, tapi efeknya akan berakibat padanya juga. Tapi mulai sekarang ia tidak akan membiarkan Suzy selalu menang. Ia akan tunjukkan pada Suzy, whose the boss.

            “Kau benar.”

*****

            Hyo Jin melirik Myungsoo dari sudut matanya, lalu pandangannya kembali pada Suzy sepenuhnya. “Myungsoo bagaimana?”

            “Hem?” Suzy mengalihkan pandangannya dari gelass winenya dan balas menatap Hyo Jin. “Begitulah” Ia mengangguk-angguk lemah dan menyeruput winenyasedikit.

            “Bagaimana dengan ciri-ciri yang kuberi tahu tempo hari?”

            “Begitulah” jawab Suzy setelah menaruh kembali gelasnya. Hyo Jin menatapnya kelas, menghembuskan nafas berat, lalu tangan kanannya terangkat untuk memukul kepala Suzy pelan.

            “Jawab yang jelas.” Ucap Hyo Jin lalu mendekat pada Suzy. Menempatkan posisinya senyaman mungkin. Ia akan membuka sesi konsutasi sekarang.

“Apa dia selalu pulang larut?” Suzy mengangguk. “Ahh.. ponsel? Bagaimana dengan ponsel? Ia selalu bermain dengan ponselnya?” Suzy mengangguk lagi. “Begitu? Bagaimana dengan… bajunya? Ada parfumu perempuan?” lagi-lagi Suzy mengangguk, lalu membeturkan kepalanya pelan di meja.

            Tatapan Hyo Jin melemah, ia menepuk pundak Suzy pelan. “Itu juga belum pasti, mengerti?” Suzy hanya balas menatapnya, tapi tidak mengiyakan.

            “Tapi, kau tahu siapa wanita yang waktu itu? yang duduk di dekat Myungsoo?” Tanya Hyo Jin untuk kesekian kalinya. Suzy menghela nafas, lalu menggaruk frustasi kepalanya yang tidak gatal.

            “Arrggh, molla. Kau tahu, dia sexy. And Myungsoo likes the sexy one”

*****

            Hari ini Suzy sudah menyiapakan beberapa kotak makan siang untuk Myungsoo. Bahkan ia sudah menyiapkan untuk teman kerja Myungsoo. Ia benar-benar tidak tahan hanya duduk di rumah dengan perasaan kacau. Walau Myungsoo terus melarangnya ke kantor lagi, tapi kali ini ia tidak bisa.

            Semua sudah selesai. Hanya perlu mengganti baju, dan mengoleskan make up tipis. Suzy melepas apron-nya. Lalu  membalikkan tubuh. Ia hendak berjalan menuju lemari pakaiannya, tetapi perutnya terasa sakit. Seperti diremas dengan tangan yang berkuku tajam. Suzy menyandarkan pinggangnya di meja panjang yang berisikan dokumen kerja milik Myungsoo. Diusap perutnya pelan agar sakit itu segera hilang. Alih-alih merasa baikkan, rasa sakit it uterus menyerang dengan berkali lipat rasa sakit.

            Digigit bibir bawahnya yang sudah pucat. Suzy menarik nafas dalam-dalam, mencoba Manahan rasa sakitnya.

            Sial, umpatnya pelan.

            Peluh keringat mulai memenuhi dahi Suzy yang kini duduk bersandarkan meja panjang. Kedua kakinya ditekuk rapat, satu tanganya meremas perutnya, dan satunya lagi melingkar di kakinya. Sepertinya ia akan memakai dress selutut. Awalnya ia ingin memakai jeans. Tapi dengan kondisi perutnya yang seperti ini sepertinya tidak mungkin. Dan ia tidak mungkin membatalkan rencananya hari ini. Sebentar lagi rasa sakit akan hilang.

            Lima menit telah berlalu, dan rasa sakit itu sedikit demi sedikit telah menghilang. Suzy menarik nafas dan menghembuaskannya perlahan. Ia bangkit, dan berjalan sedikit membungkuk menuju lemari. Mengambil dress selutu tanpa lengan, dan jaket kulit yang diberikan Myungsoo untuknya agar menutupi lengannya yang terbuka. Myungsoo tidak suka jika Suzy keluar dengan baju tanpa lengan.

            Ditelakkan pakaian yang ia bawa di ranjang, dan ia duduk di tepi ranjang. Melepas kaos yang dia pakai, begitu pula dengan celananya yang selutut. Digantikan dengan dress berwarna peach, dan jaket hitam sebagai pemanis. Tak lupa make up tipis. Ia memutuskan untuk membiarkan rambutnya terurai.

            Sekarang ia berdiri di depan cermin, memastikan penampilannya untuk terakhir kalinya. Bibirnya masih terlihat pucat. Ia akan menggunakan taksi, dan pulang bersama Myungsoo. Bagus. Diraihkan keranjang yang berisikan kotak bekal sebelum ia keluar dari apartmentnya.

*****

            Suzy turun dari taksi, dan menatap gedung tempat Myungsoo bekerja sejenak. Ditutupnya pintu taksi setelah mengambil keranjangnya. Ia menunduk, dan menghela nafas. Ia memutuskan untuk menelfon Myungsoo terlebih dahulu. Sudah dering ke tiga, dan suaminya itu belum juga menjawab panggilannya. Kemana dia?

            Suzy hendak memutuskan panggilan ketika sura Myungsoo terdengar. Suzy tersenyum tipis.

            “Myungsoo, aku ada di depan kantormu. Dan membawa makan siang untukmu. Cepat turun” lalu Suzy mematikan panggilan, bahkan tidak memberikan kesempatan Myungsoo untuk berbicara.

            Suzy menghela nafas berat dan mulai berjalan masuk ke kantor Myungsoo. Melewati koridor yang sedikit ramai. Melihat lift yang telah penuh dengan pekerja. Ia menunggu untuk lift yang berikutnya sembari melihat-lihat sekitar. Sepertinya menyenangkan bekerja di kantor seperti ini. Lupakan, memangnya apa yang ia bisa lakukan dengan tumpukkan file itu?

            Terdengar suara dentingan dan pintu lift terbuka. Suzy melangkah masuk, lalu menggeser tubuhnya untuk memberi pekerja yang lain sedikit ruang. Digenggam kerangjangnya erat-erat setelah memencet tombol lantai tempat ruangan Myungsoo berada. Ia mendengarkan dalam diam percakapan antara sesama pekerja mengenai kasus ini, itu, dan lainnya. Mungkin ia tidak akan betah bekerja di sini walaupun hanya sehari. Dan Myungsoo,  sedang apa ia sekarang? Duduk manis di ruangan menunggu? Bibir Suzy melengkung membentuk senyum tipis ketika memikirkan kenyataan itu. Hinggan dentingan suara lift menyadarkannya kembali.

            Suzy sedikit menunduk memintaa maaf, saat keranjangnya menyenggol kaki pekerja lain. Lalu ia bergegas menuju ruangan Myungsoo yang sudah sering ia kunjungi. Didoringnya pintu putih tulang dengan satu sentakan kuat membuat seluruh isi ruangan menatapnya kaget. Suzy juga tak kalah kaget ketika menyadari bahwa ia salah ruangan. Ia mengigir lidahnya yang sedikit menjulur ke luar.

            “Sorry” ucapna pelan, lalu menutup pintu secara perlahan.  Ia mundur beberapa langkah untuk mengamati pintu ruangan Myungsoo ng harus ia buka. “Ah, itu dia” kata Suzy girang seraya menunjuk pintu ruangan Myungsoo bersemangat. Setelah memastikan ini benar-benar pintu ruangan Myungsoo, Suzy membukanya perlahan, dan melongokkan kepalanya sedikit. Ah, ia mengenali Changmin. Teman seruangan Myungsoo. Lalu seorang namja yang berumur sekitar akhir 20 dan itu dia. Yeoja itu.

            Tunggu, mereka seruangan? Bagus.

            “Oh, Suzy?” sapa Changmin setelah menyadari keberaan Suzy. Terlebih lagi mejanya yang dekat dengan pintu. Dan tentu saja suara Changmin membuat Myungsoo membalikkan badannya. Ia menghela nafas ketika melihat Suzy yang sedang berlambai tangan ria dengan Changmin. Suzy juga menggeret kursi untuk duduk berhdapan dengan Changmin.

            “Changmin? Its been a while since i met you” ucap Suzy meletakkan kerangjangnya begitu saja di meja Changmin. Dan temannya itu tidak terlihat keberatan sama sekali.

            “Kemana saja kau? Aku merindukan masakanmu”

            Myungsoo menyadarkan tubunya pada meja kerja See Hee dengan tangan terlipat di depan dada. Menatap istri dan temannya yang tidak ada niat memanggilnya untuk bergabung atau apa.

            Sedangkan See Hee menatap bingung Suzy dan Changmin. Ini pertama kalinya ia bertemu dengan Suzy dan heran bagaimana gadis itu bisa masuk ke ruangan ini begitu saja tanpa ada yang mencegah.

            “Myungsoo Sunbae? Siapa dia?” tanya See Hee sembari menunjuk Suzy dengan bolpen hijau yang ia genggam.

            “Hm?” gumamn Myungsoo pelan. Jangankan memutarkan badannya, menoleh saja tidak.

            “Sunbae?”

            “Abaikan. Masih ada yang tidak kau mengerti?” tanya Myungsoo pada See Hee, gadis itu mengangguk mengiyakan membuat Myungsoo menghela nafas berat untuk kesekian kalianya. Myungsoo mengetuk meja dengan jemarinya, lalu menatap Jae Hyo. Kayawan baru sama seperti See Hee. “Bagaimana dengan kau , Jae Hyo?”

            “Ah, tidak ada”

            “Baiklah, See Hee, perhatikan ini baik-baik”

*****

            Suzy mengatur  makanan yang dibawanya dari rumah. Disusunnya rapi agar muat di meja yang berukuran sedang. Changmin datang untuk membantunya dan mengucapkan terima kasih atas makan siangnya. Tak lama kemudian, Myungsoo, See Hee, dan Jae Hyo mengampiri Suzy.  Myungsoo duduk di samping Suzy, See Hee duduk di depan Hyun Soo di anatara Changmin dan Jae Hyo.

            Mereka menikmati makan siang tanpa kehabisan topik pembicaraan. Tentu saja didominasi dengan Suzy dan Changmin. Walaupun mereka baru bertatap muka beberapa kali, tetapi mereka dengan mudah menyatu seperti teman lama.

            “Suzy, kau tahu? Wajahmu terlihat pucat.” Ucap Changmin dengan mulut penuh dengan nasi serta daging. Suzy membasahi bibirnya dan tersenyum kecil. Myungsoo yang sedaritadi hanya duduk memakan nasinya dalam diam, menegakkan punggungnya, dan menangkup wajah Suzy dengan satu tangan. Memperhatikan wajah pucat istrinya yang baru ia sadari.

            Myungsoo mengambil daging potongan paling besar, dan meletakkannya di atas nasi Suzy. “Makanlah” hanya satu kata singkat yang di akhir dengan senyuman tipis membuat suasana Suzy dan See Hee berubah. See Hee mengigit ujung sumpitnya. Mengerjapkan matanya berulang kali. Tidak percaya pada perlakukan Myungsoo pada Suzy. Ditatapnya dua orang yang ada di hadapannya bergantiaan.

            See Hee mengambil botol air mineral miliknya, dan meminumnya hingga setengah. Memakan nasi miliknya hingga mulutnya penuh, lalu ditambah dengan daging yang berukuran sedang. Ia kunyahnya dengan cepat. Ia ingin pergi dari sini secepatnya. Tidak ingin melihat kejadian seperti yang baru saja ia lihat. Ia pertama kalinya ia melihat Myungsoo berperilaku seperti itu pada seorang perempuan. Jika bukan teman dekat Changmin, makan teman Myungsoo? kekasih? Tunggu, tidak mungkin jika hanya kekasih sampai membawa makan siang ke kantor. Calon istri pasti. Iya, pasti.

            Dimasukkan potongan daging ke dalam mulutnya. Ia menenggadah sedikti untuk melihat Myungsoo, tapi yang dilihatnya Myungsoo sedang mengacak-acak rambut Suzy seraya tertawa kecil. See Hee tersedak. Cepat-cepat ia mengambil botol minumnya. Sedetik kemudian ia baru menyadari air minum miliknya telah habis. Myungsoo yang melihat itu memberikan ait botol miliknya. See Hee menerima seraya mengangguk berterima kasih.

            Suzy yang hendak memberika botol minumn miliknya menariknya kembali. Ia  mengangguk-angguk pelan. Mencoba menahan emosi.

Refleks yang sangat cepat, Myungsoo. Ucapnya dalam hati.

Myungsoo juga memberikan sapu tangan miliknya. Membuat kedua mata Suzy terbelalak karena suaminya melakukan halnya sama seperti di restaurant. Dan kali ini dengan sapu tangan hasil buatannya sendiri. Ia bahkan merelakan tangan mulusnya yang berulang kali bertemu dengan ujung jarum yang tajam. Waktu itu ia bertekad untuk membuat sesuatu untuk Myungsoo dengan hasil tangannya sendiri. Dan karyanya yang menurutnya paling bagus itu teah berpindah tangan. Baiklah, ia tidak kuat dengan perilaku suaminya.

Diletakkan Sumpitnya sedikit kasar, mengambil tas kecilnya, dan melenggang keluar begitu saja. Changmin dan Jae Hyo hanya bisa melihat kepergian Suzy dengan wajah heran, lalu melanjutkan makan siang mereka. Repot jika harus berususan dengan rumah tangga apalagi istri muda yang terbakar api cemburu.

“Suzy?” Myungsoo memanggil istrinya, tetapi tidak cukup untuk membuat Suzy menoleh padanya. “Suzy?” ucap Myungsoo lagi. Lalu ia segera bangkit dari duduknya untuk mengejar istrinya. Suzy baru saja masuk ke dalam lift ketika ia membuka pintu ruangannya.

Ditatapnya pintu lift yang baru saja tetutup. Sial. Ditekannya tombol lift berulang kali, tetapi hasilnya nihil. Ia segera berlari meuju tangga darurat. Lebih baik menggunakan tangga daripada menunggu di sana seperti orang bodoh. Semoga aja tidak ada taksi yang melewati kantornya karena ia tahu Suzy tidak membawa mobil. Ia menginjak anak tangga terakhir dan membuka pintu darurat. Mengedarkan pandangannya seleuruh penjuru lobby kantor hingga menemukan sosok Suzy yang sedang berjalan ke arah luar kantor.  Benar dugaannya, Suzy sedang menunggu taksi. Good thing tidak ada taksi yang melewati kantornya. Belum

Myungsoo berdiri di samping Suzy, menggenggam jemari Suzy perlahan. Mencoba untuk memutar kepala Suzy agar menatapnya. “Hey, kau mau kemana?” tanya Myungsoo lembut.

“Kenapa kau di sini? Bukannya tadi kau sibuk dengan gadis itu?” Suzy masih menolak untuk ali menatap Myungsoo. Ia menggengam tali tasnya.

“Apa yang kau katakan?”

“Sudahlah, aku tidak ingin bertemu denganmu. Lebih baik kau tidur di rumah umma.” Suzy melirik Myungsoo sejenak, lalu menambahkan. “Ah, biar aku saja yang menginap di rumah umma. Kau bisa menggunakan apartment dengannya”

“oh, tunggu dulu, tahan pikiran itu. Kau sedang tidak sehat. Ayo, kuantarkan pulang” Myungsoo menarik lengan Suzy, tapi Suzy tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya. Tetap berdiri menentang Myungsoo. Ia memang egois.

“Kau yang tidak sehat. Apa maksudnya memberikan sapu tangan padanya? Memangnya siapa dia?” suara Suzy sedikit meninggi. Myungsoo masih menatapnya sabar,tetapi rahanya mengeras.

“Dia karyawan baru yang di tugaskan di ruanganku.”

“Tsk, hanya karyawan? Tidak ada yang lebih?”

“Suzy” kali ini suara Myungsoo berubah tajam. Tidak ada lagi tatapan lembut di kedua matanya. Suzy juga menoleh cepat melihat perubah suara Myungsoo. Suzy mengigit bibirnya. Sedikit takut melihat tingkah Myungsoo yang baru perta ia lihat.

“Baiklah.” Ucap Suzy pada akhirnya. Mengikuti Myungsoo dari belakang. Bahkan Myungsoo tidak membuka kan pintu untuknya. Baiklah.

*****

See Hee mengigit ujung lidahnya. Ia ragu untuk bertanya pada atau tidak. Tapi rasa penasarannya sudah tidak terbendung lagi. Ia menggeser tubuhnya agar dengan Changmin.

“Changmin sunbae?”

“Hm?”

“Siapa Suzy itu?”

Changmin menghentikan aktivitasnya menulis pada HVS. Menatap See Hee sejenak. “Isrti Myungsoo” jawab Changmin singkat. Dan kembali pada tulisannya. Sedangkan See Hee tercekat dengan apa yang baru saja ia dengar. Bukan calon istri ternyata.

See Hee menggigit bibir bawahnya. Merasa bersalah pada Suzy. Ia memang berusaha merebut perhatian Myungsoo sejak ia bekerja di sini. Suzy memang tidak tahu bagaimana susahnya ia untuk menarik perhatian Myungsoo, ia merasa bersalah. Mungkin jika dirinya sebagai Suzy, ia sudah menarik rambut perempuan yang berani menggoda suaminya.

Tapi disisi lain, hatinya hancur berkeping-keping.

“See Hee, aku keluar sebentar” ucap Changmin yang tidak dihiraukan See Hee, dan Changmin tidak ambil pusing akan sikap See Hee.

Ia bahkan sulit bernafas ketika melihat Myungsoo menangkup wajah Suzy, memerikan potongan daging, dan juga mengacak-acak rambut Suzy. Hal yang tidak ingin ia lihat kustri terjadi di hadapannya.

Ponsel Changmin berdering menyadarkan See Hee dari lamunannya. Ia bergerak sedikit untuk mengintip siapa penelfon disebrang sana.

Kim Myungsoo.

Ia terkejut, tetapi perlahan tangannya mengambil ponsel Changmin. Siapa tahu ada kabar penting.

“Ya?” ucap See Hee ragu-ragu.

“Oh, See Hee-ah, tolong katakan pada Changmin,  aku mengantar Suzy pulang. Terima kasih” ucap

Belum sempat See Hee mengucapkan persetujuan, Myungsoo telah mengakhiri sambungan.

Ditatapnya ponsel Changmin lekat-lekat. “Sama-sama”

*****

Suzy memandang jalan ketika Myungsoo menghubungi seseorang.

“Oh, See Hee-ah, tolng katakan pada Changmin, aku mengantar Suzy pulang” jelas Hyun Soo langsung menmutuskan panggilan. Meletakkan ponselnya di saku jasnya. Ia melirik sekilas pada Suzy, lalu melepas dasi serta kancing kemejanya paling atas.

“See Hee lagi. Lebih baik kau jujur”

Myungsoo menghela nafas, here we go. “Apanya yang jujur?”

“Kalau kau berselingkuh dengannya”

“Selingkuh? Apa? Tunggu tunggu, sepertinya kau salah paham. Tidak adayang selingkuh di sini”

“Ada. Kau dan dia. Kalian bermain di belakangku”

“Apa yang kau dang tidak maksud dengan bermian di belakangmu? Sudah kubilang, kau sedang tidak sehat. Lebih baik kau tidur selama perjalanan”

“Myungsoo, aku tahu segalanya. Kau sering melarangku ke kantor karena dia, bukan? Pulang malam juga karena dia. Parfume-parfume perempuan juga parfume yang sama dengan miliknya. Kau juga sibuk dengan duniamu akhir-akhir. Jadi, keputusan akhirnya, kau selingkuh” keluh Suzy panjang lebar. Diakhiri dengan helaan nafas.

“Kau memata-mataiku? Bae Suzy, kau pintar sekali. Bagaimana kau bisa melakukan hal itu pada suamimu sendiri?” suara Myungsoo juga mulai meninggi, tetapi tidak setinggi Suzy.

“Aku tidak akan melakukan hal itu jika sikapmu tidak rubah. Aku juga pernah melihat kau dengan See Hee sewaktu aku membawakanmu makan siang.”

Myungsoo masih ingat. Saat See Hee meminta bantuannya untuk membuat laporannya yang hilang.

“Dan juga, kau makan di restaurant bersama dengan teman-temanmu. Kau memberikannya sapu tanganmu. Dan tadi, kau memberikan sapu tangan yang kubuat. Lalu apa itu namanya?”

“Kau salah paham. Aku tidak selingkuh”

“Tidak ada orang yange mau mengakui perbuatannya”

Myungsoo menatap Suzy tajam, lalu kembali ke jalanan. “Lalu apa mau mu? Aku sudah menba memberi tahumu bahwa aku tidak selingkuh. Kau selalu merasa dirimu benar. Apakah kau tidak pernah melakukan kesalahan. Kau terlalu manja, bisakah kau bersikap lebih dewasa, HAH?”

Tak lama kemudian, terdengar suara isak tangis Suzy. Ia menunduk sedalam Mungkin dan jermarinya meremas kain dressnya. Hati Myungsoo mencelos. Ia mengumpat dalam hati. Beginilah perempuan, tidak ingin disalahkan. Menanggis menjadi senjata akhir mereka saat terpojokkan, dan menangis juga membuat pasangan mereka kembali mengalah.

Tangan Myungsoo terlur untuk mengusap kepala Suzy, tetapi dihalang oleh tangan Suzy. Dan menjuahkan kepalanya pertanda tidak ingin Myungsoo menyentuhnya.

Myungsoo memukul kemudi mobil frustasi. “Bisakah kau diam? Jika seperti ini yang perempuan dapat lakukan hanya menangis dan menangis. Cobalah bersikap dewasa, mengerti?” ucap Myungsoo frustasi. Suzy hanya bisa mengigit bibirnya menahan tangis sembari menatap jalanan luar.

Ia tidak ingin hari ini berakhir seperti ini. Ia sudah menyiapkan makan siang, memaksakan diri ke kantor Myungsoo bukan untuk berakhir seperti ini. Dan ini pertama kalinya ia melihat Myungsoo marah.

Toko swalaya di pinggir jalan menarik perhatiannya.

 “Berhenti. Aku… ingin membeli sesuatu”  Suzy menujuk toko swalayan yang ada di pinggir jalan. Myungsoo menepikan mobilnya tidak jauh dari swalayan. Suzy hendak ke luar, tapi Myungsoo menahan lengannya.

“Aku saja. Kau ingin apa?” Myungsoo sudah melepas sabuk pengaman ketika Suzy menggeleng pelan.

“Aku saja” giliran Suzy yang melepas sabuk pengaman, lalu membuka pintu perlahan. Setelah Suzy keluar dari mobil, Myungsoo menyandarkan punggungnya yang kaku untuk beberapa saat. Dipukul keningnya perlahan dengan ‘tangan yang mengepal. Ia menghela nafas berat.

“Bae Suzy” gumamnya lirih.

Sudah tiga puluh menit berlalu dan Suzy belum juga kembali. Myungsoo keluar dari mobilnya dan mencoba untuk mengintip ke dalam swalayan. Merasa tidak menemukan Suzy, ia mengambil ponselnya,  lalu menghubungi istrinya itu. Tidak aktif.

Ia memutuskan masuk ke dalam swalayan untuk meyakinkan keberadaan Suzy. Swalayan itu tidak terlalu besar sehingga ia dengan mudah dapat melihat pembeli di sana. Sial, Suzy tidak ada di sini. Jadi, istriya itu marah padanya, dan menghilang begitu saja.

Myungsoo menunduk menatap lantai swalayan. Bagus.

*****

Sejak tadi ponsel bertengger di telingga Myungsoo. Ia sekarang berdiri di balkon apartmentnya dengan balutan kaos hitam dengan celana pendek celutut. Pukul telah menunjukkan pukul delapan malam, dan tidak ada tanda-tanda bahwa Suzy akan pulang. Ia bahkan sudah menanyakan pada umma, dan dia tidak ada di sana. Ia juga sudah mencari Suzy ke tempat kerjanya, bertemu dengan Hyo Jin dan John. Hyo Jin bahkan memberikan tempat-tempat yang sering dikunjungi Suzy, tapi hasilnya nihil.

Myungsoo memutuskan hubungan, dan menelfon untuk kesekian kalinya. Ia tidak tenang karena Suzy entah berada dimana dengan kondisi pucat seperti itu. Myungsoo hendak berbalik ketika melihat Suzy yang berjalan entah darimani. Pandangannya kosong. Sepertinya ia tidak bisa marah lagi pada Suzy jika berakhir seperti ini. Sial.

Myungsoo keluar dari apartmentnya, dan menghampiri Suzy secepat yang ia bisa. Ia berjongkok di depan Suzy. “Naiklah, wajahmu pucat”

Suzy ingin menolak, tapi apa yang Myungsoo ucapkan memang benar. Kakinya sudah lelah berjalan, ia bahkan sudah melepas high heelsnya sejak tadi. Dijatuhkan tubuhnya yang lelah ke punggung Myungsoo. Detik berikutnya, Myungsoo telah bediri tegap tanpa kesulitan. Dapat dirasakan pipi Suzy yang panas di lehernya. Sepertinya ia harus membuat bubur setelah ini.

Sebelum masuk ke dalam lift, Myungsoo membenarkan posisi Suzy. Tak ada percakapan di anatara mereka. Sibuk dengan mikiran masing-masing dan juga rasa enggan untuk memulai percakapan.

            Myungsoo sudah berdiri di depan pintu apartmentnya, menunggu Suzy mengulurkan tangan untuk memasukkan kata sandi dan membukakan pintu tentunya. Tapi tangan itu tak kunjung terulur. Myungsoo membenarkan posisi Suzy untuk kesekian kalinya,

            “Pegangan yang kuat” kata Myungsoo sebelum menarik tangannya yang menopang tubuh Suzy. Suzy mengeratkan pelukannya di pundak Myungsoo, sedangkan satu kalinya melingkar indah di pinggang Myungsoo. Dijatuhkan tubuh Suzy perlahan di ranjang setelah ia berhasil membuka pintu apartment-nya.

            Myungsoo berkacang pinggang seraya menatap Suzy yang duduk manis manyantap bubur yang baru saja Myungsoo buat. Cukup, ia di sini sebagai suami dan sudah seharusnya ia meluruskan dan menyelesaikan masalahnya yang ada di rumah tangganya.

            “Where did you go?” tanyanya setelah menarik kursi di samping Suzy. Tidak ada jawaban.

            “Kenapa kau tadi pergi begitu saja? Mengapa ponselmu tidak aktif? Bagaimana jika sesuatu terjadi padamu?” Myungsoo menghela nafas di akhir kalimatnya. Sementara Suzy hanya diam dan mamakan buburnya tenang. “Bae Suzy kau mendengarkanku atau tidak?”

            “Hm”

            “Dan sekarang kau mengabaikan suamimu? Ada apa denganmu?”

            Suzy menggenggam sendoknya erat-erat, lalu melemparkan pada lengan Myungsoo. “Seharusnya aku yang bertanya padamu.  Kenapa kau mengabaikanku akhir-akhir ini? Dan kenapa kau selingkuh?”

            “Tunggu, kau mulai lagi. Siapa yang selingkuh? Tidak ada yang selingkuh di sini”

            “oh, really? Kenapa kau baik sekali padanya? Kau juga berbohong saat kau di restaurant bersama dengannya”

            “Apanya yang di restaurant?”

            “Saat aku mengambil kacamatamu, kau ada di restaurant bersama dengannya, memberikan sapu tangan saat.. saat,” Suzy menghentikan perkataannya. Ia tidak ingat apa yang jatuh menimpa See Hee. Ia tidak ingat. Yang ia ingat, Myungsoo bersamanya dan berbohong. “Sudahlah, yang penting kau berbohong. Kau bilang kau ada di kantor, tapi kau bersama dengannya.”

            Kening Myungsoo berkerut. Mencoba mengingat-ingat kejadian itu. Keningnya semakin mengerut saat ia mengingat hari itu. Jadi itu masalahnya. Sial. Ia berbohong pada Suzy agar Suzy tidak marah padanya jika tahu ia sedang berada di luar kantor, terlebih lagi ia selalu menyuruh Suzy untuk tidak datang ke kantor. Ia tidak menyangka hal seperti ini terjadi.

            “Aku tidak selingkuh.”

            “Bohong. Teruslah berbohong. Aku tidak mau dengar.” Suzy bangkit dari duduknya, dan masuk ke kamar mandi. Sepertinya ingin menangis sekalian membersihkan diri.

            “Dan kau membentakku berulang kali. Hate you” teriak Suzy dari kamar mandi.

            Baiklah, ia menyadari bahwa yang satu itu masalahnya. Apa? Manusia bisa lepas kendali, begitu pula dengan dirinya. Ditepuk kedua pahanya dua kali, lalu bangkit mencari handuk baju Suzy yang bercorak bulan dan bintang di malam hari. Setelah menemukannya, ia meletakkannya di depan kamar mandi.

            Myungsoo mengetuk pintu kamar mandi beberapa kali “Hey, maafkan aku untuk yang tadi” Myungsoo berkacak pinggang, lalu menambahkan, “Tapi aku tidak selingkuh. Seharusnya kau mendengarkanku dulu” Myungsoo menatap lantai, ditendang kaki kanannya ke pintu. Memang tidak keras, hanya tendangan lemah, tetapi bisa membuat Suzy yang menyandarkan tubuhnya dibalik pintu terperanjat

            Lalu Myungsoo pergi ke negeri kapuk.

*****

            Suzy bangun dari tidurnya dan berlari kecil ke kamar mandi. Perutnya terasa aneh, seperti ingin muntah, mual, dan sedikit pusing pada kepala bagian kiri. Dibuka keran air di westafel yang ada di kamar mandi, lalu membasuh sekitar bibirnya. Mungkin ia kelehan. Ia mengambil sebotol air putih yang ada di meja makan dan diteguknya hingga tak tersisa.

            Myungsoo sedikit bangkit duduk dengan kedua siku menopang tubuhnya. Ia memincing heran melihat Suzy yang bolak-balik ke kamar mandi. Dan tentu saja ini menggangu tidurnya. Ia memutuskan melihat keadaan istrinya di dapur. Yang dilihatnya, Suzy sedang berjongkok di depan westafel dengan satu tangan menremas perut. Myungsoo menguap lebar sembari menghampiri Suzy.

            “Kau sakit? “ tanyanya sembari meletakkan telapak tangannya di dahi Suzy. Suzy sedikit menghindar agar telapak tangan Myungsoo tidak lagi menempel di dahinya.

            “Bukan urusanmu. Urus saja See Hee See Hee itu”

            “Sudah kubilang, aku tidak selingkuh. Kau hanya salah paham” Suzy mendongak untuk menatap Myungsoo. Tangan Myungsoo kembali terulur untuk membelai rambut Suzy yang tergerai. “Aku hanya mencintaimu, mengerti?”

            Suzy menarik dirinya dan kembali mengeluarkan isi perutnya. Ini benar-benar menyiksanya. Kedua tangan Myungsoo memijat bahu Suzy pelan.

            “Aku masih marah padamu. Kau membentakku, ingat?” Suzy berjalan melewati Myungsoo, menyibakkan selimutnya.

            Myungsoo hanya bisa menghela nafas,”Pikirannya memang sulit dimengerti” Myungsoo memilih menonton TV, rasa kantuknya telah menguap. Dan besok ia harus ke kantor, tapi ia tidak bisa meninggalkan Suzy sendirian dengan kondisi seperti itu,  tidak dengan wajahnya pucat  pasi dan keringat dingin bercucuran di dahinya.

            Tak lama kemudian, Suzy mengerang kesakitan. Kedua tangannya meremas perut serta posisinya seperti udang (?) yang mengerut menahan sakit. Myungsoo menghampiri Suzy dengan langkah besar, berjongkok di tepi ranjang.

            “Kau kenapa? Kedatangan tamu?” Tanya Myungsoo seraya menyibakkan sejumput rambut Suzy ke belakang telingga. Suzy hanya menggeleng pelang dengan mata terpejam. Myungsoo mengangguk mengerti, walaupun ia tidak begitu paham dengan kondisi Suzy. Baiklah, ia benar-benar tidak mengerti.

            Myungsoo menggeser badannya, dan memijit betis Suzy secara perlahan. Ia tidak tahu begitu banyak tetang mijat-memijit, tetapi ia tahu pasti jika semua bermula pada kaki. Sepertinya begitu. Tidak ada suara yang memenuhi ruangan itu. Hanya erangan tertahan Suzy, dan raut muka Myungsoo yang sedikit gusar. Suzy tidak menunjukkan hal positif, demamnya makin tinggi, dan demi tuhan. Erangannya semakin nyaring.

            Myungsoo mengganti pakaiannya dalam hitungan detik, setelah itu mengganti baju tidur Suzy dengan kaos lengan panjang dan terbuat dari kain tebal, untung saja Suzy memakai celana training, jadi ia tidak perlu bersusah payah menggantinya dengan yang lain.

            “Bangunlah, lebih baik kita ke rumah sakit” kata Myungsoo seraya membangun dudukkan Suzy. Suzy hanya diam, tetapi tidak menolak perintah Myungsoo. Ia terlalu lemah untuk beradu mulut dengan suaminya. Sementara Myungsoo mulai menggendong Suzy seperti layaknya pegantin baru.

            Mereka sedang berada di lift. Lorong apartment mulai sepi mengingat sekarang ini pukul satu lewat. Pelayanan kesehatan akan buka selama 24 jam, bukan? Myungsoo membenarkan posisi Suzy, membuat istrinya itu sedikit terbangun.

            “Hey, kau bangun?”

            “Hm? Kita mau kemana?” suara Suzy terdengar semakin serak. Ia sedikit menengadah untuk menatap Myungsoo.

            “Ke rumah sakit. Aku khawatir dengan kondisimu”

            “Kau masih mengkhawatirkanku? Tsk”

            Myungsoo menunduk menatap Suzy sekilas, lalu kembali menatap depan.

            “What do you mean? Tentu saja aku mengkhawatirkanmu. Maafkan aku untuk yang tadi.” Myungsoo menghela nafas, lalu melanjutkan. “I’m sorry, I wasn’t in right mind. Dan untuk See Hee, aku tidak selingkuh dengannya, ataupun perempuan lain. Aku hanya mencintaimu, Kau percaya padaku, kan?”

            “Semua ini salahmu”

            “Baiklah, salahku”

            “Kau membentakku dan mengabaikanku akhir-akhir ini”

            “Salahku juga. Maaf untuk sikapku.”

            “Aku sakit seperti ini juga salahmu”

            Myungsoo membuka pintu mobil, dan meletakkan tubuh Suzy di kursi samping pengemudi. Ia lalu memutar, dan duduk di kursi sebelah kiri. “Iya, itu juga salahku”

            “Aku masih akan mengamatimu dengan See Hee, menyebalkan. Awas kau jika bermain mata”

            Myungsoo menyandarkan punggungnya, dan menghela nafas berat. Ia memejamkan matanya. Semua salahnya, sudah berapa kali ia mengucapkan kata itu. Istrinya memang sulit dimengerti, atau semua perempuan seperti ini. “Baiklah, terserah apa mau-mu. Kau bisa memata-mataiku, Kau juga bisa mengatur hidupku semau-mu, asalkan kau selalu ada di sisiku—“

            “Myungsoo?”

            “Bukankah sudah kubilang, aku tidak pernah melihat perempuan lain selain kau. Cobalah percaya padaku. Percaya pada suamimu—“

            “Myungsoo?”

            ‘Jika kau percaya padaku, menanyakan semuanya dengan baik-baik, tidak mengambil keputusan sendiri, kau tidak akan sakit seperti ini. “

            “Myungsoo, aku pendarahan” Teriak Suzy tertahan. Ia mencengkram lengan suaminya kuat-kuat, mengigit bibir pucatnya menahan sakit.

            Myungsoo membuka matanya cepat, ditegakkan punggungnya, lalu sedikit menunduk untuk melihat pendarahan Suzy.

            Astaga, ini buruk.

            Tanpa menunggu lebih lama lagi, Myungsoo memacu laju mobilnya secepat mungkin yang ia mampu, dan juga berhati-hati tentunya.

-TBC-

132 pemikiran pada “American Football [part 5]

  1. syukur deh myung ga selingkuh, dan moga se hee ga nyoba ndeketin myungsoo lagi
    apa pendarahan??? suzy HAMILLLL ………
    Moga janinnya selamat ayo myung kebut ke RS
    Next chingu, jgn lama2 heheheh

  2. MWO? Suzy pendarahan.. Andweee… Aku rasa suzy hamil ya thor hehehe.. Moga aja aja suzynya gak kenapa2 . Next ya thor fighfing

  3. Akhirnya myungsoo jelasin ke suzy jg kalo myungsoo gak selingkuh. Omo suzy pendarahan, suzy hamilkah? #Jebal thor suzy sama anaknya semoga baik-baik aja. Dan semoga see hee sadar, gak deketin myungsoo lg. Di tunggu lanjutannya.
    Ceritanya makin seru dan keren
    😀

  4. Author, udh lumutan nih nunggunya..akhirnya dipost jga 🙂
    Huft..lega, terjawab sudah. .ternyata Myung gk selingkuh.
    see hee jangan deketin Myung lgi -_-
    Suzy hamil ya? Andwee…jangan sampe keguguran 😦
    moga Suzy baik”aja.
    Next part post soon…Fighting \^,^/9

  5. huft akhrnya di post jga!! 🙂
    lega myung gk slngkuh, rda grgtn sma sft suzy, he.he tpi ska jga sihh..!! Suzy pndrhn? Suzy hamil? Huaa senengnya mga aj gk kggrn, N cpt dpt little myungzy he.he
    Di tngu part 6. N jgn lma2

  6. aigooo,,,,suzy knpa…..pndarahan…??????
    suzy hamil…..???????
    klo bner…slmatkn aegynya…n bwt See Hee mnyerah sj lah….
    lnjut thor….

  7. aigoooo~~~~
    jd see hee emg udh da niat buat narik perhatian myungsoo…. tp kykx dy jg nyerah cz myungsoo udh pny istri….

    suzy salah paham, nd myungsoo udh jelasin… tp kykx suzy ttp susah percaya ya… 😀

    suzy pendarahan????? suzy hamil thor????

    dtunggu lanjutanx thor… jgn lama” ya ng-post part slanjutx… fighting!!! ^^

  8. pendarahan?
    mwoo suzy hamil?
    akhirnya…smga kandunganx mash bs dslametin..
    gk keguguran..
    kan uda lama myung pgen px bayi..
    author plis jangan buat suzy keguguran ne?..

  9. itu suzy hamil…aduh jgn sampe keguguran 😦
    thor next partnya jgn lama” ya pleaseeee ^^ udh mau end ya pdhal akunya mau sampe 20 part haha abisnya ceritanya seru 😀
    ceritain mereka sampe punya aegi ya thor, gomawo 🙂

  10. yeay akhirnya di post juga ff nya, tiap hari buka blog ini tp american football gak di post2
    tp akhirnya di post jg
    next chap jgn lama2 ne thor!
    Gomawo

  11. Akhirnya stlah lama nunggu dipost jg part 5nya thor. Seru thor smoga Myungsoo emang gak selingkuh trus Suzy nya gak kenapa2. Ditunggu next chap: )

  12. aaaa, Suzy kok pendarahan? aaa, andweeeeeee. huhu semoga masih bisa diselamatkan deh keke
    aaa, suzy ini memang curigaan sekali. tapi myungsoo juga jahat banget. udah tau sapu tangannya hasil buatan suzy sendiri, malah dikasih ke orang lain. gimana ngga marah coba? keke
    makin seru thor, aku sukaaa next thor jangan lama-lama 😀

  13. hah untung myungsoo gak beneran selingkuh, ternyata emang si see hee nya yang cari perhatian sama myungsoo
    wah pendarahan ternyata suzy hamil, mudah-mudahan semua nya baik-baik aja deh

    next part jangan lama-lama yah^^

  14. myungsoo yg sabar ya dgn skapnya suzy … Suzy prcya deh ama myungsoo klo myungsoo itu gk slingkuh …
    OMO …. Suzy pndrhan, cpet tancap gasnya biar smpe’ rmah skit …

  15. akhrx stelah 1bln nunggu part.5 kluar jg.jeongmal gumawo thor
    myungsoo ga slingkuh good news,tp suzy pndarahan?plis jgn smpai kguguran ksian myungzy couple..thor next partx jgn lama2 ya please..fighting

  16. Omooooooooooo… Suzy pendarahan???? Itu berarti suzy hamil???
    Aigooooooo… suzy gak boleh keguguran. ANDWEEEEEEEEEEE
    Ini semua gara-gara myungsoo sih. Dah bikin suzy mengira kalo dia selingkuh. Tapi kok suzy bsa pendarahan??? Jebal thor jangan bikin suzy sakit. 😦

  17. Ahh akhir’y dipost juga . Ok setelah ini apa lagi ? Sumpah part ini bikin nyesek liat MyungZy bertengkar kaya gitu . Dan suzy pendarahan ? Apa suzy hamil dan sekarang dia keguguran ? Andwee itu gk boleh terjadi . Thor next part lebih cepat ya dipost’y . Penasaran bgt sama keadaan suzy sekarang . Lanjutkan thor . Fighting !

  18. ahhh..keren..
    thor..,please buanged…suzy hamil kn..?? pendarahan..?? please yah…jebal..kandungan suzy baik² ajj biar moment MyungZy’a mkin bnyk klO Suzy hamil..ahh..jinjja…jebal..!!!..#plak
    ..fighting thor..daebak..:)

  19. Akhirnta post juga, dh lama nunggunya ampe jamuran.

    Tenang aja suzy myungsoo gx selingkuh kok,
    aduh kenapa suzy pendaraha, pa suzy hamil.
    Duh semoga gx keguguran.
    Next part janga kelamaan thor.

  20. hah? pendarahan?
    masa keguguran? jangan dong min
    kasian suzy…
    gara-gara cwe ganjen ntu sih.. rese banget..
    next part di tunggu ya thor.. jangan lama-lama.. Hhe

  21. kok aneh sih suzy, pndarahan tp perutnya blm buncit gk tw hamil. Konflik seru bgt, lanjut thor,jgn lama2. Seru bgt nie, d’tunggu next’a

  22. Akhirnya keluar juga part 5 nya, lama banget sii thor nge post nya… Suzy itu orangnya keras kepala banget. Suzy kenapa itu? Kok pendarahan? Semoga aja gak kenapa-kenapa.. Next part nya jangan lama-lama ya. Semangat..

  23. Suzy Keguguran?!!!! Dia bahkan nggak ada ngasihtau aku kalau dia hamil! (siapa loooo?)
    Maksudku author nggak ada nulis kalau Suzy hamil, atau ceritanya memang dia nggak sadar ya?
    Waaah kalau bener Suzy keguguran, belum bisa ada Myungzy kecil nih..
    Author Daebbaakkk! Nggak sabaaaaar mau baca lanjutannya! 🙂

  24. akhirnya setelah berabadabad keluar juga part 5nya , wkwkw
    Oia kasian suzy pendarahan pasti karna kecapean sama minum wine , semoga gak knpa2 deh suzynya , oia part 6nya jgn lama lama ya thor hehe semangat (‘-‘)9

  25. Huuuft akhir.y di post juga..
    lamaa amat thor , next part.y jgn lama2 yaaa….udah penasaran
    .
    aduch..jgn2 suzy hamil, semoga..suzy gk keguguran ya klo emang hamil

  26. Clo suzy pndarahan brarti dia lg hmil dong? Lucu bgd liad myungpa nyerocos trus tnp meduliin suzy. And smg see hee ngjauh dr khdupan myungpa, klau dia ttp ngdeketin myungpa itu arti’a dia muka tmbok. Next partnya jgn lma2 thor..

  27. Clo suzy pndarahan brarti dia lg hmil dong? Lucu bgd liad myungpa nyerocos trus tnp meduliin suzy. And smg see hee ngjauh dri khdupan myungpa, klau dia ttp ngdeketin myungpa itu arti’a dia muka tmbok. Next part’ jgn lma2 thor..

  28. Ah lega banget.
    Ternyata Myungsoo gak selingkuh.
    Sempet deg degan bacanya thor.
    Ternyata Suzy hamil, makanya jadi sensitif gitu.
    Tapi jangan buat Suzy keguguran ya thor.
    Ditunggu next partnya.

  29. huoooo~ akhirnya yg ditunggu2 dtang jgaaa *kibar2 bendera*
    Suka banget sama ff inii ya ampuunn ><
    Mwooo?!!Pendarahan!? Huaa T^T
    Keep Hwaiting ne~! Next chap ditunggu 😀
    jgn lama2 thorrrr T.T

  30. kenapa dgn suzy,,, pendarahan ,, apa dia hamil,,trus keguguran,, ah,, lnjut chingu,,, penasaran
    jngan sampe suzy kenapa- kenapa

  31. Tuh kan udh duga suzy hamil tpi pendarahan?? Aigoo~.~ jngan keguguran thor, pngen liat MyungZy punya baby.. Hehe
    D tunggu nextnya.. Nge-postnya jngan lama2 yaa ^^v

  32. ahhh .myungsoo bner2 sikapnya..real bgt..
    cuek dan akhh..:((
    tp dia bner2 syang sm suzy..
    dan sifatnya suzy..bner2 mirip sifat cwek2 kebanyakan..ak juga
    jgn lama2 publish chingu..ditungguuu

  33. wuuuah.. tambah seru aja thor 😀
    alhamdulillah Myung ngga selingkuh 😉 mending See Hee atau siapalah itu, musnahkan saja! ngganggu hubungan orang aja !
    Suzy hamil tuh, buktinya pendarahan.
    ditunggu lanjutanyya author, jangan lama” ya publishnya 😀

  34. Suzynya salah paham , aaahhh syukurlah 😀 ;lega thor
    tapi tetep aja myungsoonya menyebalkan , kenapa bentak bentak begitu , Mengerikan
    suzynya kenapa (?) pendarahan ohh tidak jangan jagan keguguran

    next thor 😀

  35. Akhirnya FF yang ditunggu-tunggu dipost juga._. Udah kurang lebih sebulan lohh bolak-balik kesini buat ngecek FF ini udah dipost atau belum~

    Tuh rasain See Hee, Myung tuh udah punya istri /ketawa jahat/
    Omo.. itu Suzy kok pendaharan?jangan-jangan dia keguguran-__-
    Ahh TBC disaat yang tidak tepat.__.

    Thor banyak banget typo~ tapi it’s okay lahh.
    DAEBAK banget thor~ next part jangan lama-lama yaaa~

  36. Omonaaa …
    Itu knpa Suzy koq bisa pndarahan g2 ? Apa jgn” dia ke guguran ? #hamil jg belum msa lngsung keguguran. Hihi 😀
    Penasaran…

    Wait for next chap . Jgan lama ”
    #fighting

  37. akhirnya ni ff muncul juga setelah lama..
    suzy kasian bgt thor, author bisa bgt ni bikin readers gigit jari bacanya..
    next chapt jagn lama2 thor..

  38. Ahh, semoga aja bayi nya Myungzy selmat *kalo Suzy nya emang hamil-_-
    Tuh si See Hee ganjen amat sih-_- tp tetep Myung setia ama Suzy

  39. Myungsoo shrusnya seneng suzy keq gthu.. cz berarti kn cemburu tnda cinta dong dong dong… kkkkk
    Suzy hamil y?? Minum wine sich mkanya pendarahan gthu…

    Lanjuuuut thor… fighting!!!!

  40. OMO ? Pndarahan ? Aaanndddwwwee 😦 jngn smpek suzy kguguran 😥
    Jngan lma2 ne ngepost chapter 6 nya ^^
    Fighting buat lnjutin nih FF 🙂

  41. yahhhhh suzynya lagi hamil? ahhhh kalo pendarahan berarti? ah jangan keguguran dong thor kasian suzy sama myungsoo…
    aaa part 6 jangan lama lama kaya kemaren ya thor pelisss

  42. kok pendarahan? suzy hamil yaaa? aduh eon aku nunggu ff ini ampe bulukan tau T-T akhirnya update juggaaaaaaToT ditunggu next partnya ya eon, semoga happy ending:D

  43. Wah….akhirnya ada juga lanjutannya, author kmna aja sih….lama banget deh posting ff nya…heh…#ok, abaikan aja thor, hehe
    aish, suzy itu slh phm….myungsoo nya emosian, errr…suzy pendarahan? Berarti hamil? Atau cuma tamu bulanan? Eh….

  44. ahirnyaaaa publish jga min…..
    hmmm… rasanya pngen nyekek see hee….
    suzy hamil?????
    n pendarahan???
    smg gag trjdi apa2 ama suzy n baby nyaa….
    ayo L oppa kebut k RS nyaaa…

    next min jgn lma2 ne????

  45. akhirnya di post juga 😀 lama banget nunggu ini FF..
    suzy pendarahan ? hamil ?
    see hee, jauh jauh gih dari myungsoo..

    next part jangan lama lama yaa 😀

  46. Bagus deh myungsoo gak selingkuh dan see hee.. ayolah sadar diri hehehe 😀
    pendarahan? suzy pendarahan? ya ampun min, jngan sampe keguguran dong.
    thor, part selanjutnya jangan lama” lagi dong..

  47. Haaa dikira myungsoonya bnran selingkuh tp ternyata enggak.. Hmmm lega
    Suzy knp thor? Jgn2 keguguran ya?
    Ditunggu next part nyaaa

  48. mantaappp…. suka bangatt sama ff myungzy ini. keep writing thorr… di pnjangin lagii critanya. rsa.y gk rela klo udah mau endd…

  49. Baru mampir kesini dan langsung baca part 5, duh suzyku sayang kmu sikapnya main tebak sendiri aja bikin aku yg baca geregetan masa, seru thor ceritanyaa suka banget dan itu suzy pendaharan kan pasti hamil tpi jgn smpe diaaa keguguran yaaa. Next part thor ditunggu hehe 😀

  50. Kyaaa si see hee kasian amat, baru tau suzy istri myung…hahaha ga kebayang…

    Eh suzy pendarahan? Berarti suzy hamil dong… Moga bayinya ga kenapa2 dh,, pasti gara2 minum wine kemaren,, ama kepikiran myung yg berselingkuh,, jd suzy sakit…..

  51. kyaaaa cuuteee bnget ni couple
    berantemnya lucuuu
    marahannya malah bikin ngakak
    suzy cemburunya nggemesin
    myungnya jg baik bnget

    daebak thor ffnya

  52. myungsoo pake bo’ong segala si ama suzy jadi suzynya marah deh..
    suzy hamil?? klo udah pendarahan bisa jadi keguguran *sok tau* tapi jangan sampe deh..
    c’mon myungzy aku dukung 100000000000%
    dan juga buat author yg buat jgn patah semangat yah,, ffnya DAEBAKKKK!!

  53. OMG OMG…
    Andwaeeeee suzyyy… Jangan keguguran#hamil ga yah? 😀

    Keren banget.. Banget banget kerenn..

    Myungso yg sabar yahh..
    Lucu bgt pas dia bilang “salahku” “salahku juga” , nampyeon idaman tuh..

  54. apaapa??! suzy pendarahan ocidaksss tuhkaan pasti hamil deh, aku udah nyangka gitu sih heheh. semoga selamat deh aamin heheh..

Tinggalkan Balasan ke yw407 Batalkan balasan